FAJAR, TANJUNG SELOR – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, jumlah penumpang yang menggunakan jasa angkutan darat di Tanjung Selor mulai terjadi peningkatan.
Staf Operasional Damri Cabang Tanjung Selor, Maya Darmaya Tumang membenarkan bahwa sejauh ini sudah terjadi peningkatan jumlah penumpang sekitar 20 persen. Hal ini telah terjadi sejak 18 Desember lalu. “Iya, mulai 18 Desember sudah ada peningkatan jumlah penumpang,” kata Maya. Selasa kemarin.
Umumnya, puncak arus mudik Nataru akan terjadi pada 24 Desember mendatang. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, Damri Cabang Tanjung Selor mengaku telah menyiapkan armada cadangan. “Satu trayek kita siapkan satu armada cadangan,” ungkapnya.
Di Tanjung Selor, total ada empat trayek. Yakni, Tanjung Selor-Malinau, Tanjung Selor-KTT, Tanjung Selor-Berau dan Malinau-Salang. “Untuk trayak Tanjung Selor-Samarinda. Tidak masuk di trayek Tanjung Selor. Melainkan trayek Samarinda,” bebernya.
Setiap hari, sambung Maya, ada dua bus yang beroperasi di setiap trayek. Dalam hal ini, Damri Cabang Tanjung Selor memastikan seluruh bus yang melayani masyarakat dalam kondisi laik jalan. Hal itu berdasarkan hasil ramcek yang dilakukan oleh Dishub Kaltara. “Iya, semua armada dalam kondisi laik jalan,” ujarnya.
Plt Kapala Dishub Kaltara, H. Andi Nasuha membenarkan bahwa seluruh armada Damri telah dilakukan ramcek. Hasilnya, ditemukan ada ban mobil yang aus. “Tetapi, sudah tidak ada masalah, karena mereka langsung mengganti ban yang aus,” bebernya.
Karena itu, Dishub Kaltara memastikan seluruh armada dalam kondisi laik jalan. Seluruh armada yang dinyatakan laik langsung dipasang stiker. “Jadi, armada yang laik jalan itu ada stiker yang kita pasang,” ujarnya.
Kemudian, untuk sopir Damri juga dipastikan bebas dari narkoba. Sebab, berdasarkan hasil tes urine, seluruhnya dinyatakan negatif. “Jadi, selain dengan Polda Kaltara. Kami juga bekerja sama dengan BNNP Kaltara,” bebernya.
Dalam hal ini, Dishub Kaltara menekankan kepada seluruh sopir untuk lebih berhati-hati dalam berkendala. Pasalnya, berdasarkan hasil daerah rawan kecelakaan (DRK) ada di beberapa titik. “DRK ini menjadi perhatian kita bersama. Khususnya di ruas jalan yang rusak,” ujarnya.
Untuk itu, seluruh armada Damri yang beroperasi diharapkan lebih waspada dan berhati-hati. “Kita tidak ingin ada hal yang tidak kita inginkan terjadi,” pungkasnya. (*)