FAJAR, TANJUNG SELOR — Diskes Kaltara akan melakukan kajian terkait tingkat imunitas masyarakat terhadap virus Covid-19 atau sero survei. Hal ini dilakukan seiring dengan rencana pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Kadiskes Kaltara, Usman mengatakan tren kasus Covid-19 sudah melandai. Bahkan, saat ini sudah ada beberapa daerah yang berstatus zero kasus.
“Kemarin, tidak ada tambahan kasus baru Covid-19,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 27 Desember.
Untuk wacana pencabutan status PPKM, hingga saat ini masih berproses. Berkaitan hal tersebut, dalam waktu dekat ini Dinkes Kaltara akan melakukan sero survei untuk melihat jumlah populasi penduduk di di Bumi Benuanta yang sudah memiliki antibodi terhadap virus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV2).
“Sesuai arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pengambilan sampel darah akan dilakukan di dua daerah. Kabupaten Bulungan dan Kota Tarakan,” ungkapnya.
Kemungkinan, hasil sero survei ini akan menjadi acuan pemerintah pusat sebelum mengambil keputusan untuk mencabut status PPKM. “Pengambilan sampel ini akan dilakukan oleh kabupaten/kota. Kami hanya memberikan pendampingan,” ungkapnya.
Nantinya, sampel itu akan dilakukan pengujian di Kemenkes untuk melihat populasi penduduk di Kaltara yang sudah memiliki antibodi. “Sampel yang diambil itu akan dikirim ke pusat untuk dilakukan pengujian,” bebernya.
Secara keseluruhan, kata dia, ada sekitar 200 sampel yang akan diambil di setiap daerah. Artinya, untuk di Kaltara ada 400 sampel yang akan diambil.
“Untuk di Kaltara kan pengambilan sampel dilakukan di dua daerah. Jadi, total ada 400 sampel yang akan diambil,” ujarnya.
Antibodi, jelas Usman, dapat terbentuk setelah masyarakat mendapatkan vaksinasi dosis lengkap. Namun, sejauh ini untuk cakupan vaksin booster masih relatif lebih rendah di bandingkan dosis satu dan dua.
“Kalau dosis dua kita sudah mencapai target nasional. Nah, permasalahannya sekarang ini capaian vaksinasi booster masih rendah,” ujarnya.(*)