FAJAR, TANJUNG SELOR – Rumah sakit jiwa (RSJ) merupakan fasilitas kesehatan yang wajib ada di setiap provinsi. Hal itu sesuai amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014, namun hingga kini Kaltara belum juga memiliki fasilitas kesehatan RSJ.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltara, Usman mengatakan, hingga saat ini Dinkes Kaltara terus intens melakukan komunikasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Diharapkan, pembangunan RSJ di Kaltara dapat diprioritaskan. “Kita akan terus berjuang agar pembangunan rumah sakit jiwa dapat diprioritaskan pada tahun ini,” kata Usman saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Apalagi sesuai amanat UU, setiap provinsi harus memiliki satu RSJ. Di sisi lain, jumlah kasus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Bumi Benuanta juga terus bertambah. “Jumlah kasus ODGJ di Kaltara cukup tinggi, 800 orang,” ungkapnya.
Karena itu, pembangunan RSJ di Kaltara dinilai sangat urgen. Untuk sementara, pasien dititip di bangsal rumah sakit (RS) tipe B milik Pemprov Kaltara.
“Tetapi, kapasitasnya sekarang ini terbatas. Jadi, kita berharap pembangunan bisa segara dibangun di Kaltara. Sebab, jika RSJ sudah dibangun maka penanganan pasien akan lebih mudah,” ungkapnya.
Untuk lahan, dipastikan sudah tidak ada masalah, karena Diskes Kaltara telah menyiapkan lahan di area Pelabuban Pesawan. “Sebelumnya, pembangunan RSJ ini sempat tertunda beberapa kali karena adanya pergeseran anggaran. Tetapi, kita berharap tahun ini bisa segera terealisasi,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan, Penanggulangan Penyakit (P2P) Diskes Bulungan, dr. Velix Toding Sima mengaku mendukung rencana Pemprov Kaltara membangun RSJ di Kaltara. Apalagi secara aturan, setiap provinsi harus ada satu. “Sekarang ini kan belum ada RSJ di Kaltara,” bebernya.
Untuk pemeriksaan, kata Velix, hanya bisa dilakukan di rumah sakit (RS) dan puskesmas. Itupun hanya yang bergejala sedang. Untuk pasien dengan gejala berat dirujuk ke Tarakan.
“Di Tarakan itu juga bukan RSJ. Tetapi, rumah sakit umum yang disiapkan satu ruangan untuk perawatan pasien ODGJ,” ungkapnya.
Karena itu, Dinkes Bulungan sangat mendukung rencana Pemprov Kaltara untuk membangun RSJ di daerah. Apalagi, sejauh ini jumlah pasien ODGJ di Bulungan cukup banyak.
“Data terakhir, kasus ODGJ di Bulungan tercatat sebanyak 187 orang. Dengan jumlah sebanyak itu, kita berharap pembangunan RSJ bisa segera terealisasi. Sehingga, pasien bisa mendapatkan penanganan lebih cepat,” pungkasnya. (*)