FAJAR, TANJUNG SELOR — Proyek pembangunan IGD di RSUD Dr H Soemarno Sosroatmodjo Bulungan masih berlanjut. Proyek yang harusnya sudah tuntas sejak Desember 2022 itu, terpaksa dikerjakan melewati batas waktu yang ditentukan.
Sekadar diketahui, proyek tersebut memakan anggaran Rp7 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Karena keterlambatan pekerjaan, proyek ini pun molor hingga mendapat perpanjang selama 50 hari, di tahun 2023 ini.
Wakil Bupati Bulungan, Ingkong Ala mengakui adanya keterlambatan pekerjaan proyek tersebut. Makanya, kata dia, di sisa waktu perpanjangan dia berharap kontruksi bisa terkejar meski nantinya hasil pembangunan tetap tak sempurna.
Kata dia, DAK dari pusat tahun lalu memang sudah turun untuk pembangunan IGD RSUD Bulungan. Dengan harapan pryeknya tuntas dalam satu tahun anggaran. “Mungkin penyebabnya bisa karena keterlambatan pekerjaan, atau kontrak yang lambat,” ungkapnya kepada FAJAR di ruang kerjanya, 30 Januari.
Yang pasti, kata dia, jika memang pembangunannya tidak tuntas terpaksa bangunan tersebut akan dibiarkan mangkrak. Soalnya tak ada lagi alokasi DAK untuk IGD RSUD Bulungan tahun ini. Begitupun dengan APBD, baru dialokasikan tahun 2024 mendatang. Itupun jika mendapatkan persetujuan saat pembahasan.
Menurutnya, keterlambatan ini bisa saja berpengaruh bagi pemkab nantinya. “Ini bisa menjadi pertiimbangan pusat, untuk memberikan DAK. Jangan sampai gara-gara ini, kita tak diberi lagi DAK, karena tak bisa menuntaskan pembangunan tepat waktu,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Bulungan, Imam Sujono mengatakan, pihak kontraktor tetap berkomitmen untuk menuntaskan proyek ini sesuai masa perpanjangan kontrak. Memang, kata dia, alokasi DAK yang digunakan sejak 2022 lalu. Namun karena proses pembangunan yang terlambat, terpaksa molor ke tahun ini.
“Tetap dikerjakan. Mudah-mudahan bisa selesai di masa perpanjangan waktu. Karena anggarannya memang adak sejak tahun lalu, jadi harusnya selesai sebelum masuk 2023,” tambahnya.
Keterlambatan proyek ini membuat Bupati Bulungan, Syarwani juga mengambil tindakan. dr Suryatan dicopot dari jabatannya sebagai Direktur RSUD dr H Soemarno Sosroatmodjo. Saat ini posisi direktur di RSUD Bulungan dibajat oleh dr Widodo. (*)