FAJAR, TARAKAN – Brand Politika baru-baru ini merilis sebuah survei bernuansa politik. Namun, berlakangan pertanyaan muncul, ketika nama politisi seperti dr. Khairul, M.Kes, tidak masuk ke dalam survei opini publik mengenai potensi calon gubernur-wakil gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) menuju Pemilu 2024 itu.
Khairul, M.Kes, yang akan menuntaskan jabatan periode pertamanya sebagai wali kota Tarakan tahun ini, enggan menanggapi lebih jauh survei lembaga yang berkantor di Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu. “Alhamdulillah, bagus saja (tidak masuk ke dalam survei calon gubernur-wakil gubernur). Karena saya masih konsentrasi kerja, apalagi pilwali dan pilgub itu masih lama yaitu November 2024,” ungkap Khairul, Senin, 31 Januari.
Khairul menegaskan sedang berkonsentrasi melunasi janji kepada masyarakat Tarakan. Menyikapi situasi dunia saat ini, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, pemda diminta untuk fokus dalam mengatasi yang diprediksi penuh ketidakpastian, kata dia. Kepala daerah pun diarahkan agar tidak bermanuver.
“Saya kalau kerja fokus saja. Sesuai harapan Presiden agar semua kepala daerah terutama di tahun politik, itu tentu banyak isu berseliweran. Tapi yang paling penting 2023 ini kita menghadapi banyak tantangan, karena situasi dunia belum begitu bagus,” katanya.
Untuk itu, ia enggan berbicara panjang menyoal kontestasi di 2024. “Ini baru 2023 awal, masih lama sekali. Politik itu perubahannya bisa detik per detik, enggak bisa diprediksi,” ucapnya.
Menurut Khairul, kalaupun kariernya akan tetap berjodoh dengan politik, maka kinerjanya sebagai wali kota Tarakan saat ini menjadi indikator paling berpengaruh. “Kalau saya sih kampanye yang paling utama itu apa yang dirasakan masyarakat. Kalau masyarakat merasa kepala daerahnya bagus, pasti dipilih,” bebernya.
Kendati tak mendetail, baginya, fokus terhadap kepemimpinannya di Tarakan justru akan mengurangi ketegangan. Jika terdapat figur-figur lain yang diprediksi akan maju pada Pilgub 2024 merupakan sesuatu yang dinamis.
“Saya mengalir saja. Kalau soal pilkada saya tidak terlalu tertarik berbicara itu, karena masih terlalu lama. Kalau program, baru menarik. Karena itu yang saya selalu ingatkan dengan teman-teman OPD agar tingkatkan layanan untuk menjadikan Tarakan sebagai kota maju,” katanya.(*)