Dinas PUPR-Perkim Kaltara Bakal Keruk Sungai Selor

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR — Pemprov Kaltara akan melakukan normalisasi Sungai Selor (Buaya) pada tahun ini. Sudah ada anggaran yang disiapkan oleh Dinas PUPR-Perkim di APBD 2023.

Pendangkalan yang terjadi anak Sungai Kayan ini memang cukup mengkhawatirkan. Jika tak diatasi, maka sungai akan tertutup sepenuhnya oleh sedimen sehingga fungsinya tak lagi optimal.

Kepala Dinas PUPR Kaltara Datu Iman Suramenggala melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air, Deny Yusdianto mengatakan, sebelumnya Sungai Buaya memiliki tiga fungsi. Sebagai akses transportasi, pengendali banjir, serta sebagai sumber air baku bagi PDAM.

Saat ini, kata dia, fungsi tersebut tak optimal lantaran kondisi sungai yang kian mendangkal. “Misalnya seperti pengendalian banjir, siklusnya di Tanjung Selor itu setiap 5 tahun. Sekarang air akan lama surut lantaran kondisi sungai tersebut tak bisa mengalirkan air,” bebernya, saat ditemui di kantornya, Kamis, 9 Februari.

Diapun menjelaskan jika kedalaman sungai tersebut kini tak sampai 1 meter. Dengan total panjang sungai 6,8 kilometer dan lebar rata-rata 50 meter, pengerukan akan difokuskan dengan target panjang 5 kilometer dan target kedalaman antara 2-5 meter.

Nantinya skema pengerukan yang dilakukan yakni bekerja sama dengan Korem 092 Maharajalila. Kemudian untuk menunjang kegiatan ini direncanakan ada pembelian satu unit excavator amfibi, yang akan beroperasi melakukan pengerukan.

“Sekarang kami masih melakukan kalkulasi skenario pengerukannya, Misalnya untuk sedimen hasil pengerukan akan dibuang kemana. Semua masih kita bahas, selain itu ada juga kajian dampak lingkungannya,” tambahnya.

Dia pun berharap, langkah pengerukan ini bisa mengembalikan fungsi semula dari sungai tersebut, serta dukungan dari semua pihak. Apalagi, menurutnya Sungai Buaya sudah lama tak ditangani, yang menyebabkan kondisinya cukup memprihatinkan. Bahkan tak lagi terlihat tanda-tanda sungai di lokasi tersebut. (*)

  • Bagikan