FAJAR, MAKASSAR — Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Ikbal Ismail, membeberkan beberapa tahapan pemberangkatan haji tahun 2023 ini.
Sesuai dengan jadwal yang diterima dari pusat, calon jemaah haji masuk asrama haji mulai tanggal 23 Mei.
Rencananya kloter pertama akan diberangkatkan tanggal 24 Mei. Selanjutnya wukuf tanggal 27 Juni.
“Kloter pertama balik ke tanah air, debarkasi Makassar di tanggal 4 Juli,” tambahnya, Kamis, (16/2/2023).
Untuk para jemaah haji akan beribadah selama 40 hari seperti halnya di tahun 2019 untuk jemaah reguler.
Diketahui, sudah ada kesepakatan pemerintah untuk kenaikan biaya haji 2023. Untuk calon jemaah haji lunas tunda 2020 tidak dibebani biaya tambahan karena dibantu oleh nilai manfaat yang dikelola BPKH.
Kecuali jemaah haji lunas tunda 2022 tetap dibebani biaya tambahan Rp9,4 juta. Angka ini masih rata-rata nasional yang ditetapkan pemerintah.
Nantinya, setelah keluar Keppres soal biaya haji per embarkasi, dia berharap agar para calon jemaah segera melunasi. Karena waktu pelunasan hanya sebulan.
Di sisi lain dia membeberkan, embarkasi Makassar terdiri dari 8 provinsi diantaranya Sulsel, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat dan transit itu Gorontalo.
Gabungan 8 provinsi itu terdiri dari 40 kloter. Masing-masing kloter 9 rombongan. Embarkasi Makassar menggunakan pesawat Boeing 777.
“Makanya jumlah per kloter untuk embarkasi Makassar itu 393 per kloter. yang terdiri dari 389 jamaah dan 4 petugas kloter,” ujarnya.
Untuk Embarkasi Makassar, masing-masing kloter itu ada pembimbing, ketua kloter, perawat, dan dokter. Empat petugas ini dikali 40 kloter berarti 120 petugas kloter mendampinginya jemaah.
Ditambah lagi nanti petugas Haji daerah dalam satu kloter ada tiga petugas terdiri pembimbing, petugas kesehatan dan petugas layanan.
“Tapi petugas kloter yang 4 tadi didampingi dibantu oleh petugas saja. Insyaallah dalam waktu dekat kami akan merekrut lagi petugasnya di daerah,” tuturnya.
“Nanti di Saudi itu ada lagi petugas kita yang mendampingi yang melayani jemaah. Kalau untuk dari Sulawesi Selatan kemarin hasil tes itu sekitar 12 orang ini yang akan mengurusi transportasi akomodasi dengan konsumsinya,” pungkas.
Sebelumnya, Kementerian Agama bersama Komisi VIII DPR RI telah menetapkan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2023 Rp90.263.104 per calon jamaah.
Dari Rp90.263.104 rinciannya, besaran BIPIH atau yang dibebankan langsung kepada jemaah senilai Rp49.812.700 atau sekitar 55,3 persen dari BPIH. Sedangkan sisanya Rp40.237.937 atau sekitar 44,7 persennya akan ditanggung oleh dana nilai manfaat. Biaya ini masih berlaku secara nasional. Namun setiap embarkasi itu berbeda-beda. (*)