FAJAR, TANJUNG SELOR — Pemadaman listrik terjadi di Tanjung Selor Selasa, 22 Februari. Padamnya listrik di ibukota Kaltara itu terjadi pada sekitar pukul 13:00 Wita dan berlangsung sekitar 1 jam.
PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kaltara menjelaskan pemadaman listrik yang meluas di Tanjung Selor disebabkan oleh adanya gangguan di pembangkit milik anak usaha PT PLN yakni PLN Nusantara Power.
Manager PLN UP3 Kaltara Aditya Darmawan menjelaskan pemadaman yang terjadi bukan bagian dari rencana pemadaman bergilir. Melainkan karena terjadinya gangguan dari sisi pembangkit.
“Kami minta maaf karena kemarin ada padam dua kali dalam sehari, karena ada gangguan dari pembangkit,” kata Aditya Darmawan, Rabu, 22 Februari.
Aditya mengatakan gangguan di sisi pembangkit karena sensor modul yang teraktivasi, dengan kata lain mengharuskan pemeliharaan di sisi pembangkit.
Perbaikan sensor modul tersebut menurutnya membutuhkan waktu sehingga padamnya listrik berlangsung cukup lama.
Dia memastikan, petugas PLN melakukan perbaikan dan pemulihan dengan sigap setelah penyebab gangguan pembangkit ditemukan.
“Penyebab padamnya pembangkit itu karena ada modul sensor heater suatu mesin yang itu bekerja, kenapa itu bekerja karena pembangkit itu memang seharusnya dipelihara,” katanya.
“Kemudian setelah kita normalkan lagi ternyata modulnya error dan sekarang sudah di-bypass listrik kembali nyala dan tinggal melakukan perbaikan sensor modulnya,” jelasnya.
Lebih jauh, Aditya menjelaskan pembangkit yang dimiliki PLN secara umum mampu untuk mengaliri kebutuhan listrik di Tanjung Selor
Meskipun akan lebih optimal jika dibantu dengan dua pembangkit lain milik PT PKN yakni pembangkit PT MEK dan PT SAS yang kini masih dalam tahapan pemeliharaan.
(*)