FAJAR, TARAKAN – Tim Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV/AIDS RSUD dr Jusuf SK Tarakan menyatakan kasus HIV yang terjadi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir salah satunya karena lelaki seks lelaki (LSL) yaitu pribadi laki-laki yang melakukan aktivitas seksual dengan orang dari jenis kelamin yang sama.
Ketua Tim PDP RSUD H dr Jusuf SK, dr Zainal Abidin, Sp.PD mengatakan bahwa perkembangan kasus-kasus HIV di Tarakan menyebar melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian. Pada awal tahun 2000an kasus HIV banyak ditemui pada ibu hamil yang terinfeksi melalui suami yang memiliki risiko tinggi terjangkit virus tersebut, namun dalam 5 tahun terakhir banyak didapatkan kasus dari LSL.
“Dari penggunaan jarum suntik, ibu-ibu hamil, dan sekarang bergeser menjadi laki suka laki atau LSL itu yang akhir-akhir ini meningkat dan banyak kami tangani sekarang,” ucap dr Zainal, Selasa, 21 Februari.
Dia juga menambahkan jika penyebaran HIV melalui LSL diduga cukup banyak, namun yang baru terdata masih sedikit, sehingga dari tim PDP sendiri terus mengoptimalkan pencegahan dan pengobatan melalui metode Provider initiative test and counseling (PITC) dengan mendatangi tempat-tempat yang memiliki risiko tinggi terkena HIV.
“Kalau dikatakan meningkat sekali mungkin tidak yah, peningkatan itu memang ada tapi masih dalam kontrol lah atau masih dalam pengawasan kami, namun tidak menutup kemungkinan ada beberapa kasus yang tidak bisa kami deteksi tetapi pelayanan PDP telah diperluas dan tersebar dibeberapa puskesmas, dan Rumah sakit Bhayangkara Tarakan,” ujarnya.
Selain itu dr Zainal memberikan saran untuk mencegah HIV itu dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu.
“Kami menyarankan untuk mencegah penyebaran HIV dapat dilakukan dengan cara pandai menjaga diri sendiri, pendekatan dengan Tuhan dan agama juga harus bagus, setia terhadap pasangan, tidak melakukan seks bebas, mengunakan alat keamanan (kondom) ketika berhubungan, tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian, dan yang terpenting perilaku hidup sehat harus lah diterapkan,” tambahnya. (*)