FAJAR, SINGKAWANG — Kemenkominfo kembali menggelar webinar dengan tema “Dangdut Kritis, K-Pop Semakin Bombastis di Media Sosial”, Senin, 3 April. Kegiatan ini diikuti oleh Peserta Didik SMKS, SMK & SMKN Kec Singkawang Barat & Kec Singkawang Tengah, Kalimantan Barat.
Kiky Wulandari yang membawakan materi cakap digital mengatakan, zaman tahun-tahun 80-an gitu style budaya barat itu masuk ke Indonesia.
“Saya generasi Y ya generasi milenial itu kita sempat diterpa oleh budaya Japan budaya Japan harajuku. Tapi nggak tahu kenapa sekarang Korean wave cukup besar dampaknya, Pak ya gitu mulai dari musik gitu ya aliran k-pop drama tontonan-tontonan kita dengan kehidupan sehari-hari menceritakan orang-orang kaya gitu,” bebernya.
Kata dia, data.co.id bahwa rata-rata durasi masyarakat ini utamanya dari generasi z bisa mengakses konten Korea 1 sampai 3 jam per hari ini. kalau nonton drakor bisa 2 jam.
“Tapi kalau marathon drakor maraton kalau misalnya maraton drakor gitu ya maraton drama Korea itu bisa semalam suntuk. Nggak habis-habis nggak kelar-kelar tuh ganteng drama Korea gitu,” jelasnya.
“Eh ketemu sama dangdut nih ya k-pop versus dangdut, dangdut is the music of my country ceritanya gitu yaa. Kalau k-pop ini memang adalah kalau dari Emily 2012 dari artikelnya itu kepanjangan dari Korea Musik pop tapi Korea yang memang ciri khasnya dia ada ciri khas tersendiri gitu ya kalau K-pop itu beatnya lebih kenceng, beatnya lebih cepat,” tambahnya.
Kemudian Alem Febri Sonni, yang membawakan Aman Digital mengatakan keamanan digital menjadi sebuah hal yang penting dalam konteks titrasi. Karena sebuah proses yang memastikan penggunaan lain digital baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman dan tidak hanya untuk mengamankan data yang dimiliki.
Melainkan, kata dia, juga melindungi data-data pribadi yang bersifat rahasia ini menjadi penting buat adik-adik. Menurutnya alam konteks regulasi undang-undang saat ini data privasi itu menjadi hal yang sangat penting karena dari data pribadi seseorang.
Jika berbicara tentang k-pop di tengah ancaman digital, jadi K-Pop yang tengah menjadi tren hari ini tentu tidak lepas dari ancaman digital.
Komunitas digital K-pop secara turut berkembang dalam berbagai media sosial. “Akan tetapi tidak semua akun tersebut merupakan akun asli karena begitu fanatiknya kita. Mungkin dengan k-pop terkadang kita lupa bahwa banyak orang-orang yang memanfaatkan kefanatikan kita terhadap beberapa K-pop untuk mengambil keuntungan,” tambahnya.
Kegiatan Literasi di Sektor Pendidikan merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literaasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigita.id.