FAJAR, NUNUKAN – Temuan bendera Malaysia yang terpasang di Gunung Paluan dan Gunung Alomdop, di Desa Tetagas, Kecamatan Lumbis Hulu tepat daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia ditemukan warga sekitar.
Mereka mempertanyakan kenapa ada bendera Malaysia terpasang di wilayah Indonesia, sementara bendera Indonesia tidak ditemukan sama sekali.
Itu disampaikan Tokoh Pemuda Kecamatan Lumbis Hulu, Jhon Tahol.
Dirinya mengungkapkan, keberadaan bendera Malaysia tersebut awalnya ditemukan oleh Petrus dan Danni pada tanggal 30 Maret 2023 lalu. Saat itu, mereka berburu binatang dan mencari kayu gaharu di kawasan hutan perbatasan Indonesia – Malaysia.
“Mereka itulah yang menemukan bendera Malaysia tersebut. Di situ juga mereka temukan patok tanda batas yang terbuat dari semen beton setinggi lutut bertulisan RM,” ungkapnya.
Masyarakat beranggapan, keberadaan bendera di Malaysia wilayah Indonesia tersebut, cukup meresahkan masyarakat Lumbis Hulu yang sangat mencintai NKRI, bahkan masyarakat perbatasan siap membantu TNI mempertahankan kedaulatan Indonesia.
“Ya, jelas masyarakat mempertanyakan kemana bendera Indonesianya, mereka tau wilayah itu wilayah Indonesia, tapi kenapa ada bendera Malaysia, masyarakat hanya ingin wilayah itu tetap wilayah Indonesia,” beber Jhon.
Dikonfirmasi perihal tersebut, Komandan Satgas Pamtas Yonif 621/Manuntung Letkol (Inf) Deny Ahdiani Amir mengatakan, bendera tersebut dipasang bersamaan bendera Indonesia saat pengukuran batas negara oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Dittopad TNI digelar.
“Jadi itu lokasi sebenarnya sebelumnya pendirian kamp di wilayah Indonesia saat pengukuran. Saat pendirian kamp, harus memasang bendera Indonesia dan Malaysia. Nah selesai pengukuran, bendera Indonesia telah dicabut, sementara bendera Malaysia ini, belum dicabut,” ungkap Deny ketika dikonfirmasi, Rabu (5/4).
Malaysia tidak melepas bendera, karena akan kembali masuk di bulan Mei 2023 untuk survei pengukuran.
Artinya, ditegaskan tidak ada perubahan batas wilayah di Kecamatan Lumbis Hulu, batas negara tetap seperti sebelumnya.
Sebelumnya, pada September 2022 lalu, BIG dan Dittopad TNI ke wilayah perbatasan Lumbis Hulu untuk menyelesaikan Outstanding Boundary Problem (OBP) Sinapad perbatasan antara Indonesia – Malaysia.
Masyarakat pun diimbau tidak perlu resah terhadap keberadaan bendera Malaysia di sekitar kamp, sebab pemasangan bendera dua negara telah ditentukan di 20 titik lokasi pengukuran Kecamatan Lumbis.
“Jadi kami tegaskan, bendera Malaysia itu tidak ada hubungan dengan batas negara, bendera itu hanya titik kontrol untuk pergerakan pengukuran batas negara,” jelas Deny. (*)