FAJAR, SAMBAS — Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital secara luring Di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat pada tanggal 12 April 2023 dengan mengangkat topik “Keceradasan buatan AI membuat pelajar semakin cerdas?”. Workshop ini sebagai bentuk peran aktif Kemenkominfo dalam menghentikan penyalahgunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta internet.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Kata data Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.49 dari 5,00. Dalam merespon hal tersebut,
Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital” dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Materi pertama tentang cakap digital disampaikan oleh Enterpreneur, Diana Aletheia Balienda. Menurutnya individu yang jago bermedia digital itu dinilai mampu mengetahui, tidak hanya mengetahui tapi memahami dan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak dalam lanskap digital.
“AI atau artificial intelligence is a system that can dari tahun 78 orang tuh para pakar- pakar itu bilang bahwa sistem yang bisa berpikir seperti manusia, thinking humanly ya teman-teman. Lalu pada tahun 90 ini apa definisi ini berubah jadi acting humanly yaitu bisa melakukan sesuatu yang dilakukan oleh manusia.” ujarnya.
Di kesempatan yang sama CEO Guru Youtuber Dr. Bombom Dirgantara membahas tentang etika digital, Malicious software di sini adalah perangkat lunak yang dirancang untuk mengontrol perangkat secara diam-diam dan bisa mencuri informasi data.
“Hati-hati teman-teman ya. Selalu waspada, tidak akan ada tautan tidak dikenal kayak kemarin ramai juga tautan itu kecerdasan buatan juga ada tautan undangan pernikahan. Wah ada undangan pernikahan teman kita apalagi SMA anak SMA sudah menikah akhirnya kita klik ternyata ketika kita klik semua data-data yang ada di handphone kita bisa di duplikasi,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini turut hadir sebagai Narasumber yang ahli dalam bidangnya. Untuk Graphologist, Trainer, Narasumber ketiga yaitu RTIK Surabaya, Kiky Wulandari yang membawakan materi aman Digital. Kata dia tips aman menggunakan chat GPT, hindari memberikan informasi pribadi yang sensitif.
“Kemudian gunakan bahasa yang jelas dan tidak ambigu, kemudian jangan percayakan chat GPT untuk masalah yang memerlukan keputusan penting chat GPT hanya mesin mereka tidak punya hati jadi jangan paksa mereka untuk memberikan keputusan penting dalam hidup kalian gitu ya misalkan kalian tanya si chat GPT-nya “Jodoh saya siapa ya, saya kira-kira menikah bulan apa?” itu nggak bisa.” jelasnya.
Naramsumber yang terakhir yaitu Kepala Sekolah SMPN 2 Sambas, Urai Sumadi, S.Pd membahas tentang Budaya Digital. “Budaya bermedia digital itu sebenarnya merupakan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.” tambahnya.
Kegiatan Literasi Digital Sektor Pendidikan merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024. Adapun Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id.