FAJAR, TANJUNG SELOR — Adanya pemotongan Tunjangan Tambahan Penghasilan (TPP) ke (Bank Perkreditan Rakyat) BPR Bulungan, direspons oleh Bupati Bulungan, Syarwani. Dia menegaskan jika setoran tersebut merupakan tabungan pegawai.
Sebelumnya beberapa ASN di Pemkab Bulungan mengeluhkan adanya pemotongan penerimaan TPP. Setiap bulannya tunjangan tersebut wajib dipotong Rp50 ribu untuk disetorkan ke BPR Bulungan.
“Ini bukan untuk kepentingan pemerintah daerah. Tetapi kepentingan ASN sendiri karena, Rp50 ribu itu dititipkan di BPR Bulungan dan itu bisa mereka ambil, ini tabungan untuk mereka,” bebernya, Kamis 13 April.
Dia mengakui pasti ada pro dan kontra dari kebijakan tersebut. Diapun menegaskan tak ada kepentingan pribadi dari keluarnya kebijakan yanh diperuntukan bagi ASN di Pemkab Bulungan ini.
Menurutnya hal tersebut dilakukan semata-mata hanya untuk ASN. Apalagi hanya Rp50 ribu per bulan. Jika ditotal selama setahun, hanya Rp600 ribu saja.
“Semisal ada pegawai yang butuh biaya untuk anaknya masuk sekolah, atau bayar baju sekolah tabungan itu bisa digunakan. Bagi saya aneh saja kalau ada oknum yang mengomentari ini yah, kami pastikan ini tidak merugikan mereka,” tegasnya.
Selain itu, ASN, kata dia turut berkontribusi membantu para pelaku UMKM. Dana yang dititipkan sebagai tabungan di BPR, kata dia, bisa saja digunakan untuk pembiayaan bagi pelaku usaha.
“Kota perkirakan 3.000 pegawai negeri di Bulungan, setahun masing-masing menabung Rp600 ribu. Berarti jika ditotal Rp1,8 miliar, ini bisa digunakan membantu modal para pelaku usaha,” tambahnya. (*)