FAJAR, TANJUNG SELOR — Mendekati Lebaran harga sejumlah bahan pokok di Pasar Induk Tanjung Selor memang mengalami kenaikan. Meski begitu, daya beli masyarakat tetap terjaga.
Kenaikan harga bervariasi untuk setiap komoditas. Harga daging sapi misalnya naik Rp10.000 dalam sepekan terakhir.
Adapun harga ayam naik sekitar Rp2 ribu dalam beberapa hari belakangan.
Meski harga mengalami kenaikan pihak Pemprov Kaltara menyatakan kondisi stok bahan pokok masih tersedia dan mencukupi hingga selepas Hari Raya Idul Fitri nanti.
Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Setprov Kaltara Bustan mengatakan kenaikan harga tersebut tidak menjadi persoalan bagi sejumlah pembeli sepanjang bahan pokok masih ada di pasaran.
“Untuk harga ada kenaikan tapi hanya Rp2.000 saja dan itu kami kira masih normal, dan karena memang ayam ini dari Berau,” kata Bustan, Rabu (19/4/2023).
“Lalu untuk daging sapi memang ada kenaikan Rp10.000 karena memang ada kenaikan di tingkat petaninya,” ujarnya.
Bustan menyampaikan respons masyarakat akan kenaikan sejumlah komoditas bahan pokok memperlihatkan bahwa daya beli masyarakat di masa Lebaran masih terjaga.
Meski begitu pihaknya bakal mengambil langkah dan upaya guna memastikan kenaikan harga tidak terlalu tinggi dan pasokan tetap terjaga.
“Masyarakat juga tidak terlalu mempermasalahakan asalkan tersedia, jadi memang kami lihat daya beli terjaga,” kata dia.
“Tetapi tentu ini harus ada langkah yang diambil agar harga-harga di ibukota provinsi ini bisa lebih rendah dibanding daerah lainnya,” ucapnya.
Menurut Bustan komunikasi dengan semua pihak mulai dari pemerintah, pedagang dan distributor hingga pemasok harus dimulai agar ada solusi untuk menstabilkan harga bahan pokok.
Selain itu kerja sama antardaerah juga dapat diambil agar pasokan dan harga bahan pokok dapat terjaga.
“Seperti harga daging tentu kita harus memikirkan solusi apa yang bisa diambil, kalau untuk ayam mungkin kita bisa bangun kerha sama dengan Berau,” kata dia.(*)