FAJAR, TARAKAN – Sebagai upaya menunjang proses pembelajaran bidang vokasi. Sejak tahun 2021 hingga tahun ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, sudah menganggarkan bantuan sarana dan prasarana Sekolah Menengah Kejuruan sebesar Rp134 miliar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).
Hal ini disampaikan Gubernur Kalimantan Utara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum saat melakukan Focus Group Discussion bersama Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi Republik Indonesia, Dr. Ir. Kiki Yulianti, M.Sc.
“Perlu saya sampaikan kepada jajaran Kemendikbud, bahwa komitmen kita terhadap pendidikan sangat tinggi, sebagai upaya mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara,”kata Gubernur, di Swiss-Belhotel Tarakan Kamis (11/5).
Hal ini sejalan dengan misi ketiga Pemprov Kaltara, yakni ‘Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas, Kreatif, Inovatif, Berakhlak Mulia, Produktif, dan Berdaya Saing.
“Hal ini tergambar dari prioritas pembangunan ke-7 yaitu, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan wajib 16 tahun yang berwawasan kebangsaan,”bebernya.
Ia pun menyebutkan, aspek terpenting dalam pembangunan sumberdaya manusia tersebut adalah pendidikan vokasi. Sebab di Kaltara terdapat 50 kompetensi keahlian yang diselenggarakan oleh 33 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik negeri maupun swasta. Dengan jumlah 10.671 peserta didik/siswa.
“Terbaru, Pemprov Kaltara telah melaksanakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024 pada SMK Negeri 1 Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan,”sebutnya.
Dalam agenda itu, Gubernur juga menyampaikan bahwa Pemprov Kaltara telah menetapkan dan tengah melaksanakan kebijakan dalam bidang vokasional.
Meliputi, peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan, peningkatan kualitas kurikulum, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, peningkatan hubungan dengan industri. Lalu, peningkatan kualitas pengajaran bahasa asing, dan peningkatan aksesibilitas pendidikan.
Baginya, dalam perkembangan masyarakat modern saat ini, siswa dituntut memiliki keterampilan sosial dan pribadi yang kuat sehingga pendidikan karakter dan kewirausahaan membantu siwa mengembangkan kemampuan seperti kepemimpinan, berkolaborasi, berkreasi dan berinovasi.
Apalagi saat ini peluang sudah banyak dibuka. Seperti keberadaan KIPI dan IKN tentunya memerlukan tenaga ahli di bidangnya dan kebutuhan akan pangan tentunya meningkat.
“Kalau ada kemauan, niat, kita tidak akan tidak punya penghasilan di Kaltara ini,” tuntasnya. (*)