Rp80 M untuk Pembangunan Pasar Batu Tarakan

  • Bagikan

FAJAR, TARAKAN – Penataan kawasan eks kebakaran Pasar Batu Kelurahan Sebengkok Tarakan tengah dilakukan Pemerintah Kota Tarakan. Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes, menyampaikan tahap I sudah selesai.

“Tahap satu sudah kita kerjakan dari tahun lalu (2022). Karena ini (Pasar Batu) rencananya didesain 4 lantai,” ungkap Khairul pada Selasa (16/5).

Pasar Sebengkok ini nantinya akan di desain menjadi pasar modern agar dapat menjadi icon di Tarakan. Proses penataan kawasan eks kebakaran pasar Batu ini dikatakan Khairul membutuhkan anggaran yang cukup besar dengan mencapai Rp 80 miliar. Sehingga progres pembangunannya dilakukan secara bertahap.

“Kita berharap mudah-mudahan ada bantuan pusat jadi cepat selesai. Karena ini murni menggunakan APBD Kota Tarakan. Karena dulu kita berharap ada bantuan dari pusat dan provinsi tapi karena nggak ada dananya jadi kita bangun semampu kita dulu,” jelasnya.

Dikatakan Khairul bahwa pihaknya pernah mengajukan permintaan anggaran kepada Kementerian Perdagangan namun hingga kini belum mendapat respon.

Dalam pasar Sebengkok ini nantinya akan menyediakan barang dagangan seperti pasar basah, pasar kering dan food court. Sehingga dalam hal ini pihaknya memprioritaskan masyarakat yang menyewa di Pasar Batu dizaman dulu yakni sebelum terjadi kebakaran.

“Kan dulu ada yang menyewa tapi jadi berhamburan tidak karuan. Nah itu yang prioritas. Tapi karena pasarnya lebih luas, karena nanti akan ada 4 lantai. Lantai penambahan itu nanti yang dari luar,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan Khairul setiap eks kebakaran selalu ditata oleh pemerintah. Namun lokasi pasar Sebengkok dinilai Khairul sesusai dengan konsep pemerintah yakni rumah harus menghadap ke arah jalan raya umum.

“Ini jalannya cukup lebar yakni 4 sampai 5 meter, jadi bisa berpapasan mobil, ada tamannya, dan ada juga tempat khusus untuk pipa PDAM, PLN, gas dan Telkom sehingga kalau ada kerusakan nanti tinggal dibuka tutup saja karena ada bak kontrolnya,” katanya.

Saat ini lanjut Khairul rumah warga yang terletak di kawasan tersebut mencapai 29 orang. Nah maka 29 orang inilah yang dapat membangun.

“20 persen dihibahkan untuk jalan, bikin taman supaya mobil bisa masuk,” pungkasnya. (*) 

  • Bagikan