Pertamina EP Tarakan dan Pemprov Kaltara Teken Mou Perlindungan Keanekaragaman Hayati Area Hutan Lindung

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR — PT Pertamina EP Tarakan Field dan Pemprov Kaltara menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Tentang  Kerja Sama Perlindungan Keanekaragaman Hayati Area Hutan Lindung Tahun 2023 – 2027 kemarin, Sabtu (20/5/2023).

Penandatangan MoU ini masuk dalam rangkaian Kick Off Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Wisata Indonesia (GBWI) di Taman Kaltara Abadi, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.

PJs Field Manager Pertamina EP Tarakan Field, Ramona Ginting mengatakan, penandatanganan MoU ini akan dilanjutkan dengan pengembangan sejumlah program yang ada. Salah satunya pengembangan eko wisata di Gunung Selatan, Kota Tarakan.

“Banyak program yang akan dikembangkan di sana, ini sekaligus untuk menarik wisatawan berkunjung,” kata Ramona.

Program pertama yang akan dikembangkan adalah kerja sama pembudidayaan madu kelulut. Program ini dimulai dengan penanaman vegetasi yang mengundang lebah datang untuk bisa memproduksi madu.

“Kita juga akan mengembangkan tanaman terap yang merupakan salah satu tanaman endemik di sini. Kita kembangkan dan budidayakan agar masyarakat bisa melihat dan menikmati hasilnya,” jelas Ramona.

Disamping itu, program lain yang akan dikembangkan adalah mesin pengolahan sampah plastik menjadi pelampung untuk budidaya rumput laut. 

“Dari sekian banyak sampah yang dihasilkan, sekitar 1,2 ton per hari itu dari kemasan air mineral sekali pakai. Pembudidaya rumput laut memakai itu sekali pakai, sehingga sampah semakin menumpuk,” ungkapnya.

“Kondisi ini yang mau kita minimalisasi, dengan membuat mesin pencacah sampah plastik, kemudian kita olah menjadi pelampung yang dapat berkali kali dipakai,” kata Ramona menambahkan.

PT. Pertamina EP Tarakan Field bekerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nunukan dalam program tersebut.

Sebelumnya, PT. Pertamina EP Tarakan Field juga sudah membuat wadah bernama Aliansi Kerja Bebas Sampah atau AKAR BASAH di Kabupaten Nunukan.

“Program itu dikoneksikan dengan Lapas Nunukan, dimana ada rekan rekan di dalam lapas untuk mencacah dengan menggunakan mesin. Kemudian bekerjasama dengan Wadah AKAR BASAH untuk mencetak pelampung,” paparnya.

Sementara itu, sejumlah pelaku umkm yang merupakan binaan PT. Pertamina EP Tarakan Field terlihat meramaikan stand pada Kick Off Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Wisata Indonesia (GBWI). Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga berhari, yakni mulai tanggal 20 sampai 22 Mei 2023. (*

  • Bagikan

Exit mobile version