FAJAR, TARAKAN – Fakultas Ekonomi-Bisnis Universitas Halu Oleo (FEB-UHO) Kendari menguatkan kolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri. Teranyar, FEB-UHO menandatangani kerja sama PKM internasional dengan Fakultas Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi Universitas Malaysia Sabah dalam kegiatan Seminar Internasional dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional yang difasilitasi Aliansi Program Studi Manajemen dan Bisnis Indonesia (APSMBI) di Universitas Borneo Tarakan (UBT), Rabu (31/5).
Dekan FEB UHO, Prof. Dr. Arifuddin Mas’ud, S.E, M.Si, Ak, CA, ACPA, mengatakan, kerja sama ini menjadi implementasiprogram Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Ada indikator kinerja utama (IKU).
Penilaian dari Kementerian (Kemendikbudistek) kepada rektor, kemudian rektor turun ke setiap dekan, berlaku di seluruh Indonesia. Salah satu poinnya adalah, perguruan tinggi sedapat mungkin untuk melakukan kerja sama dengan pihak lain. Apakah sifatnya nasional dan internasional,” ungkap Prof. Arifuddin Mas’ud, Rabu (31/5).
Isi dari perjanjian kerja sama tersebut adalah pemberdayaan kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berada di Sebatik, Kabupaten Nunukan, perbatasan Indonesia dengan Malaysia, dengan melibatkan mahasiswa, dosen, pertukaran staf, pertukaran mahasiswa, penelitian, publikasi, seminar internasional, pertukaran dosen, training, dan sebagainya.
“Besok (Kamis, Red) kita akan melakukan kunjungan ke sana (Sebatik), sekaligus melakukan pembinaan dengan UMKM di perbatasan. Seperti pelatihan tentang bagaimana teknis produksi, tentang marketing, dan pengelolan keuangan. Kami akan bertemu dari teman-teman Universitas Malaysia Sabah di sana,” ungkapnya.
Kolaborasi dengan perguruan tinggi di luar negeri tidak hanya dengan Universitas Malaysia Sabah saja, melainkan akan terus berlanjut dengan universitas lainnya.
“Terutama mahasiswa kita support (dukung). Kita bisa mengirim mahasiswa dan dosen ke Universitas Malaysia Sabah, mereka juga mengirimkan mahasiswa dan dosennya ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo. Karena payung hukumnya sudah ada. Kita sudah melakukan MoU,” tuturnya.
Kolaborasi dan kerja sama tersebut akan dipantau dan dinilai oleh Kemendikbudristek. Program ini juga menjadi penilaian penting dalam akreditasi kampus.
“Harapan kami dengan adanya perjanjian kerja sama ini diharapkan kedua lembaga ini dapat berkolaborasi dalam pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat). Selain itu kerja sama ini dapat dilanjutkan sesuai dengan kerja sama yang telah disepakati kedua belah pihak,” pinta pria kelahiran Belawa Wajo, 26 April 1968 ini.
Untuk diketahui, Seminar Internasional dan PKM Internasional di UBT menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya Senior Lecture University Malaysia Sabah, Noor Fzlinda Fabeil, Profesor National Chung Cheng University Taiwan, Pao-Ann Hsiung, dan Kepala Bappeda Litbang Tarakan Dr. Catur Hendratmo, S.TP, M.M. (*)