FAJAR, TARAKAN — Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang meninjau lokasi kebakaran dan posko pengungsian korban kebakaran di SDN 019, Karang Anyar Pantai. Guna meringankan beban korban bencana tersebut, Pemerintah Provinsi Kaltara akan mengucurkan dana bantuan senilai Rp850 Juta.
Gubernur Zainal menjelaskan, pihaknya akan memfasilitasi dan memberikan kemudahan terkait kayu dalam proses pembangunan pemukiman warga di lokasi kebakaran.
“Kita mengetahui sendiri, bahwa kondisi kayu di Kota Tarakan sangat sulit untuk di dapatkan, kita akan memfasilitasi dan memberikan perlakuan khusus bagi korban kebakaran, mereka sudah terkena musibah, jangan dipersulit lagi untuk mendapat bahan baku kayu,” terangnya.
Dari hasil peninjauan terhadap korban kebakaran, Zainal menyampaikan, musibah ini bertepatan saat hari raya Idul Adha kemudian muncul api dari salah satu rumah.
“Atas musibah ini saya pribadi dan atas nama pemerintah sangat prihatin karena musibah tidak ada yang mengetahui. Kami sebagai Pemerintah Provinsi Kaltara segera akan membantu para korban, insya Allah kami mengucurkan dana pada Senin, 3 Juli mendatang sebanyak Rp850 juta terutama bagi bayi maupun balita,” ucapnya.
Zainal menawarkan pemindahan pokso di Jalan Perikanan nantinya. Namun, jika ruangan kelas masih belum terpakai, lebih layak para korban musibah kebakaran ditempatkan di tempat yang layak seperti ruangan kelas.
“Para siswa pun libur, sekiranya para korban dapat dikondisikan, mungkin dua kepala keluarga bisa ditempatkan dalam satu kelas, di SDN 019 fasilitas MCK juga ada, air juga cukup, itu yang saya pinta khusus posko ini,” bebernya.
Sementara, Pia, korban musibah kebakaran yang tengah menunggu kelahiran mengatakan, bantuan dari pemerintah sangat bermanfaat untuk dipergunakan untuk proses persalinan.
“Alhamdulilah, ada biaya proses persalinan, soalnya saya sangat membutuhkan, belum lagi saya memiliki 4 anak yang masih kecil. Jadi uang tunai yang diberikan dari Gubernur insyaallah akan dipergunakan sebaik mungkin. Terus terang, semua barang, bahkan peralatan bayi yang sudah saya persiapkan ludes terbakar, tidak ada yang tersisah, harta yang saya miliki hanya baju di badan,” ujarnya.
Pia dan keluarga sempat putus asa lantaran seluruh harta yang ia miliki ludes terbakar, sementara, kelahiran anaknya tinggal menghitung hari.
“Saya mulai kontrasi saat malam Idul Adha, saya pikir tepat hari raya saya melahirkan, cuman saya dan keluarga sempat berfikir bagaimana cara mendapatkan uang, alhamdulilah ada pak Zainal memberikan dana, jika anak saya laki-laki, insyaallah akan saya kasih nama seperti nama pak Zainal,” tutupnya.(*)