FAJAR, TANJUNG SELOR – Nilai investasi pada triwulan I 2023 di Provinsi Kalimantan Utara mencapai Rp3,16 triliun, yang berasal dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).
“Angka ini berdasarkan perhitungan dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),” kata Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang di Tanjung Selor.
Berdasarkan target BKPM, capaian realisasi investasi periode pertama ini mencapai 10,56 persen dari penetapan target 2023 sebesar Rp29,98 triliun.
Sedangkan, persentase capaian target sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltara, telah mencapai 45,25 persen dari penetapan nilai target pada 2023 sebesar Rp7 triliun.
Gubernur Kaltara mengatakan capaian realisasi investasi triwulan satu ini mampu menyerap 1.384 tenaga kerja.
Dia juga menyebut Kementerian Investasi/BKPM memberi target investasi yang tinggi kepada Provinsi Kaltara di wilayah Regional V, yaitu sebesar Rp29,98 triliun.
Target itu disusul Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Rp21,26 triliun, Provinsi Bengkulu Rp19 triliun, Provinsi Gorontalo Rp5,48 triliun, Provinsi Papua Barat Rp4,61 triliun, dan Provinsi Sulawesi Barat sebesar Rp3,36 triliun.
Menurutnya, kenaikan target investasi hampir tiga kali lipat tersebut didasarkan proyek-proyek strategis yang ada di Kaltara seperti Proyek Strategi Nasional (PSN) Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Kabupaten Bulungan, serta proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Hydro Power Mentarang di Kabupaten Malinau.
“Peletakan batu pertama pembangunan proyek besar itu dilakukan oleh Presiden Joko Widodo,” kata Gubernur Kaltara.
Agar target investasi tercapai, DPMPTSP Kaltara akan secara aktif mendata laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) investor.
Realisasi investasi di Kaltara pada 2017 mencapai Rp2,3 triliun, 2018 sebesar Rp2,2 triliun, 2019 sebesar Rp7,6 triliun, 2020 Rp3,2 triliun, 2021 sebesar Rp5,7 triliun, dan 2022 mencapai Rp13,7 triliun.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Utara triwulan I 2023 terhadap triwulan I 2022 meroket di angka 5,23 persen (yoy). Berdasarkan data yang diungkap Biro Perekonomian Kaltara, pertumbuhan ekonomi provinsi ke 34 ini jauh diatas target nasional.
“Jadi pertumbuhan kita tadi saat ini untuk Kaltara 5.23 persen. Di Kalimantan pertumbuhan ekonomi nomor dua setelah Kaltim sebesar 6,95 persen,” ujar Kepala Biro Perekonomian Kaltara, Rohadi.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 13,33 persen. Dari sisi Pengeluaran pertumbuhan tertinggi Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 6,09 persen.
Rohadi berharap tahun ini, pertumbuhan ekonomi lebih baik dari tahun sebelumnya. Karena pada tahun sebelumnya dilanda wabah Covid – 19. Apalagi, saat ini iklim investasi cukup berpotensi meningkatkan perekonomian di Kaltara.
“Iklim investasi kita jauh lebih baik, jadinya dijamin keamanan, dijamin dengan harga – harga yang baik, kedepan ada beberapa yang sudah memulai termasuk di KIPI. Termasuk yang kita harapkan sebenarnya kegiatan – kegiatan pemerintah itu segera dilaksanakan,”terangnya.
Misalnya proyek – proyek APBN yang ada di Kaltara, karena dengan itu misalnya dilaksanakan maka uang beredar di tengah masyarakat memberikan kesejahteraan bagi masyakarat.
“Kita berharap investor banyak masuk di Kaltara dengan iklim yang bagus, seperti di Tana Kuning ada KIPI, pariwisata dan berbagai kegiatan, masyarakat sangat banyak sewa mobil, terjadi perputaran ekonomi dan banyak tenaga kerja masuk, berharap tenaga kerja yang ada perlu melibatkan tenaga kerja lokal diberdayakan,” pungkasnya. (*)