Digital Diagnost C50, Bantu Kelola Gambar Lebih Cepat

  • Bagikan

FAJAR, TARAKAN – RSUD dr. H. Jusuf, SK terus meningkatkan sarana dan prasarana guna untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, termasuk peralatan medis yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan kepada pasien. Salah satu peralatan medis yang dimiliki RSUD. Dr. H. Jusuf, SK adalah Digital Diagnost C50.

Kepala Ruangan Radiologi, RSUD. dr. H. Jusuf, SK, Muhklis mengatakan, peralatan medis Digital Diagnost C50 memiliki kelebihan proses pengelolaan gambar lebih cepat. Proses pengelolaannya hanya butuh waktu kurang lebih 5 detik setelah di ekspose.

“RSUD dr. H. Jusuf SK punya alat bernama Digital Diagnost C50. Pengadaan alat ini tahun 2022 pada bulan agustus dan masih garansi sampai tahun 2024 bulan agustus,” katanya kepada Radar Tarakan, Kamis (20/7).

Ia menjelaskan, secara umum pemeriksaan alat ini untuk memeriksa bagian organ–organ tulang. Selain itu alat ini bisa digunakan untuk pemeriksaan jaringan lunak seperti paru–paru, perut atau abdomen, dan ginjal. Pada umumnya alat ini digunakan untuk pemeriksaan kelainan tulang, seperti habis kecelakaan atau tumor pada tulang.

“Ada juga yang pakai kontraks, ditambah obat pewarna supaya jaringan lebih jelas seperti saluran kencing. Kemudian bisa juga digunakan untuk pemeriksaan pada bayi sampai orang tua. Kemudian bisa juga pemeriksaan organ reprodusi,” jelasnya.

“Cara kerja alat ini, kita panggil pasien, kita lihat nama dan tanggal lahirnya sesuai tidak nomor registernya. Kemudian dilihat kelainannya atau diagnosanya apa. Dilihat juga permintaan dari dokternya, apa pemeriksaannya dan fotonya apa,” sambungnya.

Jika pemeriksaan paru–paru, sebaiknya tidak menggunakan pakaian berbahan logam, seperti aksesoris. Pasien harus ganti baju yang tidak berbahan logam. Kemudian pasien masuk ke dalam ruangan.

“Lalu kita atur posisi pasien. Jarak penyinarannya diatur, setelah itu kita ke ruang operator untuk diatur berapa kekuatan daya tembusnya. Jumlah sinar X yang dipancarkan. Setelah itu, kasih aba-aba kepada pasien. “Kalau pemeriksaan paru, kita kasih aba-aba tarik nafas, kemudian tahan. Setelah itu kita ekspose,” tambahnya.

Setelah di ekspose kurang lebih 5 detik, gambarnya langsung muncul di monitor, dengan satu kali ekspose. “Jika diduga ada tumor, biasanya dokternya minta dua kali. Maka ada dua posisi pasien, posisi dari belakang ke depan, pasien membelakangi kamera dan posisi dari samping. Nama alat ini Diar Konvensional atau Digital Diagnost C50 merek Philips,” tuturnya.(*)

  • Bagikan