Workshop Literasi Digital “Belajar Kreatif dengan MediaDigital” Untuk SMP Se-Kota Balikpapan

  • Bagikan

FAJAR, BALIKPAPAN – Dalam upaya untuk mendorong Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama
dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi dengan bangga mengadakan Workshop Literasi Digital di Peserta Didik SMP se-Kota Balikpapan,
Kalimantan Timur pada tanggal 11 Agustus 2023.

Dengan tema “Belajar Kreatif dengan Media Digital”, acara ini menegaskan komitmen Kemenkominfo dalam mengatasi penyalahgunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta internet. Hasil dari Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia tahun 2021, yang dikeluarkan oleh Kemenkominfo dan Kata Data Insight Center, menunjukkan bahwa
Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan skor 3,49 dari 5,00.

Dalam merespon temuan ini, Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital” yang mengusung materi berdasarkan empat pilar utama literasi digital: kecakapan
digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. Workshop ini berhasil menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya: Adamin Siregar, S.Kom, M.Eng , Elshinta T K Sambentiro, S.Pd, Cipta Canggih Perdana, S.E., M.M dan Utrich Farzah

Pada materi pertama Adamin Siregar, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Balikpapan, yang memaparkan berbagai isu terkait penggunaan teknologi informasi di
era digital. Adamin Siregar mengemukakan betapa pentingnya literasi digital dalam kehidupan sehari-hari, terutama di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Ia menyoroti bahwa literasi digital bukan hanya sekadar memiliki kemampuan dalam menggunakan teknologi, tetapi juga dalam memahami dampak dan implikasi penggunaannya. Adamin Siregar menggarisbawahi perlunya mengajarkan literasi digital sejak usia dini agar individu dapat mengambil manfaat positif dari teknologi digital. Salah satu fokus utama dalam workshop ini adalah etika digital.

Adamin Siregar menekankan bahwa di era di mana informasi dengan mudahnya beredar melalui media sosial dan internet, penting bagi setiap individu untuk memiliki etika dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara online. Ia memaparkan contoh-contoh perilaku yang mengikuti etika digital, seperti penggunaan konten yang positif, menghormati privasi orang lain, dan menghindari berita palsu (hoax).

Elshinta Sambentiro, seorang Fasilitator Guru Penggerak (FGP), memaparkan pentingnya keamanan digital dalam era teknologi informasi yang berkembang pesat.
Elshinta Sambentiro juga memperingatkan tentang ancaman malware, phishing, dan scam di dunia digital. Ia memberikan tips untuk bermain aman di dunia digital, termasuk
memastikan keamanan perangkat, menjaga privasi data pribadi, dan selalu berpikir kritis dalam menghadapi informasi online.

Dalam kesimpulannya, mengingatkan bahwa “Tidak ada yang aman 100% di dunia digital, yang bisa kita lakukan upaya-upaya tadi adalah untuk mengurangi resikonya
sedapat mungkin. Keamanan itu pasti akan berbanding terbalik dengan kemudahan ya jadi enggak apa-apa dia sedikit ribet tapi kita waspada waspada, waspada untuk lebih
aman di dunia digital. Yang penting sekali selalu berpikir kritis, jangan mudah percaya
dengan semua yang kita dapat di internet.”

Selanjutnya pada pemari ketiga yang di sampaikan oleh Cipta Canggih Perdana, S.E., M.M membahas tentang Budaya Digital “berbicara ya soal budaya digital kita punya
warisan yang luar biasa ya di negara kita, kita punya namanya Pancasila sebagai landasan kita dalam kehidupan sehari-hari. Nah jadi sangat mudah sekali sebenarnya yang gimana kita bisa menerapkan budaya digital yang benar, terapkan lah budaya digital yang mengimplementasikan nilai-nilai yang di dalam Pancasila sila dan Bhinneka
Tunggal Ika itu sebagai landasan kecakapan digital gitu ya jadi kita bisa mewujudkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai panduan karakter kita dalam
beraktivitas di ruang digital.

“Terakhir dari Utrich Farzah yang membahas tentang Cakap Digital “ayo kita posting halhal yang positif, bukan hanya untuk diri kita tetapi juga untuk orang lain karena ingat ada rekam jejak digital, sekali saja adik-adik enggak usah konten cukup komen aja misalnya tetapi yang berbau negatif itu akan ada terus selamanya walaupun adik-adik sudah menghapusnya. Jadi hati-hati dalam menggunakan media sosial, tetapi jangan khawatir untuk selalu berkreasi mengembangkan kreativitas kalian di dunia maya atau di dunia digital.”

Kegiatan Literasi Digital Sektor Pendidikan merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian
Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024. Adapun Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal
Youtube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id.(*)

  • Bagikan