FAJAR, TARAKAN, Pasien dengan diagnosa Tuberculosis (TB) atau penyakit paru, ternyata cukup banyak dirawat di RSUD dr. H Jusuf SK. Pada pelayanan rawat jalan, poli dibuka dua kali dalam sepekan yakni Selasa dan Kamis.
“Disitu kita melayani pasien-pasien yang sudah pengobatan TB, atau baru terdiagnosa TB itu kita layani semua,” ujar Dokter Spesialis Paru RSUD dr H JSK, dr. Diana, Sp.P., Kamis (7/9/2023).
Dilanjutkannya, untuk penyakit TB sendiri tak hanya menyerang paru-paru. Namun, organ di luar paru juga dapat terserang. Seperti yang tak asing disebut TB kelenjar, TB tulang dan TB usus.
“Jadi kita waspada. Pasien TB bukan untuk dihindari. Tapi harus disupport,” sambungnya.
Menyoal pelayanan penyakit sendiri, dr. Diana menegaskan selalu menyampaikan edukasi penyakit terlebih dahulu kepada pasien, lalu diberikan terapi pengobatan TB.
Ia mengungkapkan, TB sendiri tidak hanya dilayani di rumah sakit saja, melainkan dapat dilakukan di puskesmas terdekat sesuai tempat tinggal. Hal ini dilakukan agar pasien dapat meminum obat tepat waktu dan tidak terputus pengobatannya.
“Karena minimal pengobatan itu 6 bulan. Bisa lebih tapi tidak bisa kurang. Itupun kalau selama pengobatan pasien tidak ada alergi atau efek samping yang berat,” sambung dia.
Dr. Diana mengungkapkan, keluarga pasien juga memiliki peranan dalam proses kesembuhan pasien TB.
Dia pun membeberkan tips agar terhindar dari penyakit TB, mengingat Indonesia urutan 2 di dunia pengidap TB.
Berdasarkan data yang dihimpunnya dalam kurun waktu setahun 144 ribu orang meninggal karena penyakit TB.
“Harus menjaga stamina daya tahan tubuh, kemudian perilaku pola hidup bersih dan sehat dan memakai masker,” pungkasnya.(ful)