FAJAR, JAKARTA – Capaian prestasi gemilang kembali diraih Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan mejalang akhir tahun ini. Bertempat di Gedung Sasana Bhakti Praja Lantai Tiga Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 6 November 2023, Jalan Medan Merdeka Utara Jakarta Pusat, Bupati Bulungan, Syarwani S.Pd.M.Si menerima apresisasi dan penghargaan atas prestasinya mampu menurunkan angka inflasi dari 9 persen menjadi 1,84 persen. Pada penilaian kinerja pengendalian inflasi terbaik periode III (Tiga) tahun 2023, sehingga mendapat apresiasi berupa dana insentif fiskal senilai Rp 9,862,382,000.
Pemberian insentif fiskal berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 400 Tahun 2023 tentang Keputusan Menteri Keuangan tentang Rincian Alokasi Insentif Fiskal Kinerja Tahun Berjalan untuk Kelompok Kategori Kinerja dalam Rangka Pengendalian Inflasi Daerah pada Tahun Anggaran 2023 Periode Ketiga Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota.
Dana insentif ini selanjutnya akan digunakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan untuk melakukan penguatan pada program prioritas. Mantap pelayanan dasar, satu desa satu produk, Komando Strategi Pembangunan Pertanian (MANDAU TANI), Mandiri dan Terampil Bulungan Berdaulat (MANTERA), serta Kredit MESRA untuk petani, nelayan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Terima kasih atas dukungan dan upaya bersama dari masyarakat Kabupaten Bulungan, serta seluruh jajaran pemerintah daerah. Yang telah bahu membahu menurunkan angka inflasi dari 9 persen menjadi 1,84 persen. Selanjutnya akan dilakukan eksekusi pelaksanaan program prioritas sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2023.” ungkap bupati, yang juga pernah menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulungan periode 2014 – 2019 tersebut.
Bupati menekankan perlu adanya penajaman kembali pelaksanaan kegiatan dari dana insentif ini, terutama untuk peningkatan pengendalian inflasi, stunting, peningkatan investasi hingga upaya penurunan angka kemiskinan melalui bantuan serta pembinaan UMKM dan program strategis lainya.
“Tentunya pemanfaatan dana insentif ini berbasis pada 4 pilar penguatan.Yaitu pengendalian inflasi, penurunan stunting, peningkatan investasi, dan penurunan kemiskinan. Sehingga benar-benar kita pastikan semua kegiatan untuk kesejahteraan masyarakat,”ungkapnya.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Year on Year (yoy) dari tahun ke tahun, menempati urutan kelima dari sepuluh terendah secara nasional dengan angka 2,21 persen. Sementara Kabupaten Bulungan menduduki peringkat pertama atau terendah angka inflasinya se-Kaltara dengan angka 1,84 persen.
“Kabupaten Bulungan menerima insentif fiskal karena berhasil mengelola keuangan daerah dengan efisien mengelola anggaran dengan baik, memprioritaskan sektor-sektor tertentu.Yang memiliki dampak positif secara langsung pada pertumbuhan ekonomi daerah, serta terus berupaya mengontrol inflasi,”terang bupati.
Sejauh ini, kata bupati Pemda Bulungan juga telah mengimplementasikan kebijakan fiskal yang bijaksana untuk mengendalikan inflasi. Seperti peningkatan investasi di sektor riil (sektor yang bersentuhan langsung dengan kegiatan ekonomi masyarakat), penguatan infrastruktur, dan dukungan terhadap industri lokal dan UMKM.
“Hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak, sehingga menekan angka pengangguran dan membantu mengontrol inflasi,”tegasnya.
Selain itu upaya diversifikasi ekonomi yang dilakukan dengan mengembangkan berbagai sektor rill. Baik pertanian, perikanan, pariwisata, dan energi baru terbarukan, bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu dan menyeimbangkan perekonomian daerah.
Pemkab Bulungan juga fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), menciptakan lapangan kerja melalui pelatihan dan pendidikan, serta menggencarkan peningkatan ketersediaan tenaga kerja lokal yang berkompeten.
“Insentif ini tentu sangat membantu dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur, pengembangan UMKM, pelatihan tenaga kerja, dan pelayanan publik. Diharapkan pertumbuhan ekonomi kita akan terdongkrak lebih pesat, dengan menurunya angka inflasi tentu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,”pungkasnya (*)