Butuh Rp1 T Bangun Pabrik Refinery di Bulungan

  • Bagikan
Bupati Bulungan, Syarwani

FAJAR, TANJUNG SELOR – Dalam upaya untuk mendorong hilirisasi kelapa sawit guna memberikan nilai tambah bagi daerah, Pemda Bulungan berencana membangun pabrik refinery minyak goreng di Bulungan. Hal ini didukung oleh banyaknya Kawasan perkebunan kelapa sawit (PKS) di Bulungan.

Bupati Bulungan, Syarwani mengaku sudah  menerima paparan dari salah satu penyedia yang bertujuan melakukan investasi dalam pemenuhan kebutuhan minyak goreng di Bulungan sehingga direncanakan adanya pabrik refinery minyak goreng.

“Pabrik refinery ini, ketika beroperasi penuh akan menghasilkan produk turunan crude palm oil (CPO) seperti minyak goreng, atearin bahan baku margarin atau oleochemical,” kata Syarwani kepada Radar Kaltara, Jumat (2/2).

Bulungan, sambung Syarwani, merupakan salah satu daerah penghasil CPO, terdapat 7 PKS yang menghasilkan produk CPO. Ketujuh perusahaan kelapa sawit yang menghasilkan CPO di Bulungan dengan kapasitas 26.000 ton per bulannya.

“Ini merupakan potensi bagaimana kita bisa mengemas dan menghasilkan minyak goreng dari produk CPO yang dihasilkan oleh PKS di Bulungan,” ungkapnya.

Karena itu, Sysrwani  meminta Dinas Pertanian untuk mengadakan pertemuan atau diskusi bersama 7 PKS yang memiliki produk CPO di Bulungan. Pemkab Bulungan berkomitmen untuk mens-uport (mendukung) investasi di Bulungan sepenuhnya.

“Dukungan ini terutama sejalan dengan kesesuaian dari tata ruang yang ada di Bulungan, perizinan, memfasilitasi antara pabrik refinery dengan PKS yang memeliki CPO, sehingga tidak jauh dan dapat meringankan beban produksi yang dihasilkan, baik dari CPO maupun produksi pabrik refinery minyak goreng ini,” ujarnya.

Rencana investasi ini merupakan investasi murni, mengenai kelayakan investasi dari perusahaan itu yang lebih detail sesuai dengan kebutuhan.

“Terkait dengan lahannya, memang lahan itu dari perusahaan sendiri, yang sebenarnya sudah dimiliki, berada di wilayah Tanjung Palas Timur, untuk luas lahan mencapai 30 hektar dengan kapasitas produksi 600 ton per hari,” ungkapnya.

Syarwani menyatakan bahwa rencana hadirnya pabrik refinery minyak goreng ini memerlukan waktu dan investasi yang cukup besar, yakni sekitar Rp 1 triliun. Namun, untuk sementara waktu, rencana ini akan menanggapi kebutuhan dengan membangun kemampuan produksi langsung oleh Bulungan.

“Kami berharap dapat menyatukan harga di seluruh kecamatan di Kabupaten Bulungan,” pungkasnya.(*) 

  • Bagikan