FAJAR, TARAKAN – Sejumlah tokoh hingga tokoh agama mengajak segenap masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara) dan masyarakat Indonesia yang telah menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 untuk menjaga perdamaian.
Perbedaan pilihan dalam Pemilu merupakan hal yang lumrah. Namun perdamaian menjadi lebih penting untuk tujuan bangsa yang lebih besar.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltara, K.H. Zainuddin Dalila mengatakan, hasil dari Pemilu harus dimaknai sebagai keadilan dalam demokrasi. Maka, penting untuk terus menjaga kehidupan berbangsa ke depannya. “Mari kita merajut perbedaan yang ada untuk tujuan yang lebih besar. Dalam bingkai perdamaian, agar bangsa kita dapat mencapai kehidupan yang maju dan sejahtera,” ujarnya, Rabu (14/2).
H. Herman Baco, S.E, M.Si, tokoh masyarakat Sebatik, Kabupaten Nunukan mengharapkan hal yang sama. Ia meyakini, masyarakat Indonesia telah memilih sesuai hati nuraninya. “Kerukunan dan kedamaian nomor satu. Kita jaga agar seperti sediakala. Kedamaian berbangsa dan bernegara harus kita jaga,” tambahnya.
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltara melalui Pdt. Ir. Joko Susanto, M.Th, mengucapkan selamat kepada segenap bangsa Indonesia yang telah menyalurkan haknya dalam Pemilu. “Kita ingin setelah Pemilu 2024, kita lebih rukun. Kita rajut perdamaian untuk keutuhan bangsa,” singkatnya.
Ucapan selamat juga datang dari Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Tarakan, Drs. Tajuddin Tuwo, M.Si. “Kepada yang sudah menentukan pilihan sesuai hati nurani. Kami berdoa bangsa Indonesia rukun seperti sediakala. Mempertahankan perdamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tukasnya.
Dekan Fakultas Perikanan Universitas Borneo Tarakan (UBT), Prof. Rukisah Saleh mengatakan pemilu merupakan alat mencapai tujuan yang lebih baik. Maka harus diapresiasi semua pihak. “Perdamaian, kesejukan harus terus kita jaga, kita rajut untuk keutuhan bangsa. Dengan bersatu, kita dapat membangun negara lebih baik dan masa depan lebih cerah,” ulasnya.
Ketua LDII Kaltara, H. Zainuddin Al Amin, S.H, mengajak semua pihak menerima hasil Pemilu yang sudah kita laksanakan bersama. “Kita yang berbeda pilihan, mari sama-sama menjalin kerukunan, kebersamaan, kekompakan sehingga negara kita kondusif. Apa pun yang terjadi, hasil dari Pemilu ini merupakan takdir ilahi. Apa pun hasilnya, walaupun tak sesuai pilihan kita. Negara kita harus tetap damai,” harap pria yang juga wakil ketua FKUB Kaltara ini. (*)