FAJAR, TANJUNG SELOR– Sebanyak 387 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) ditargetkan mengikuti Penilaian Potensi dan Kompetensi Tahap III tahun anggaran 2024 berbasis Computer Assisted Competency Test (CACT), bertempat di Laboratorium Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tanjung Selor, 27 hingga 29 Februari 2024.
Jumlah tersebut berasal dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) termasuk kantor-kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di daerah.
Hal ini diungkap Plt. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltara, Andi Amriampa,S.Sos.,M.Si.,. menjelaskan tujuan kegiatan ini untuk memenuhi manajemen talenta nasional serta membantu pemprov dalam memetakan potensi dan kompetensi ASN untuk berbagai rekomendasi pengembangan sumber daya manusia yang dikelola oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltara.
“Alhamdulillah selama pelaksanaan uji potensi dan kompetensi tahap I dan II alhamdulillah nilainya bagus yang telah diakui oleh BKN, bahwa Kaltara memiliki ASN diatas rata-rata,” ungkap Andi Amriampa.
Kaltara masuk dalam jajaran pemprov dengan predikat pegawai terbanyak dalam menuntaskan uji kompetensi oleh BKN untuk wilayah regional VIII dengan angka 2.100 pasca uji kompetensi tahap II.
“Kedepan kita memikirkan untuk guru dan tenaga kesehatan. Kita berharap besok (hari terakhir) agar dioptimalkan, teman-teman yang punya kesibukan di hari pertama dan kedua kita atur jadwalnya di hari ke-tiga,” harapnya.
Per 29 Februari 2024 pelaksanaan CACT akan masuk dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), sehingga pelaksanaan secara gratis ini diharapkan dapat dimaksimalkan oleh para peserta yang terdaftar pada uji potensi dan kompetensi tahap III oleh pemprov.
Sementara itu Tim Pengawas Puspenkom BKN, Fazlun Reza menjelaskan 3 komponen bobot terbesar CACT yaitu manajerial sosial dan kultural, kedua literasi digital,ketiga emerging skill.
“Manajerial sosial kultural sesuai permenpan no.38 terkait penyelesaian tugas dan pekerjaan (ASN), literasi digital, pemahaman peserta tentang teknologi informasi dan online untuk mendukung pelaksanaan tugas keseharian baik di kantor maupun kehidupan sehari-hari di masyarakat, terakhir emerging skill atau psikometri,” ungkap Fazlun.
“Secara umum (uji kopetensi) hasilnya optimal. Kaltara sangat minim kendala dari jaringan tidak seperti ditempat lain mulai sistem hingga internet sering anjlok di sini bisa dikatakan tidak ada, peserta sangat mandiri dan profesional dalam mengikuti test,” turupnya.
Pemprov selain berupaya mewujudkan pelaksanaan manajemen pemetaan ASN, juga turut mempersiapkan pengembangan karier untuk ditempatkan pada posisi-posisi strategis nasional oleh Badan Kepegawaian Negara tanpa melalui test, yang telah tersaring melalui manajemen talenta nasional salah satunya melalui pelaksanaan CACT.(*)