Delapan Figur Perebutkan Dukungan Gerindra

  • Bagikan

Saleh Pangeran Khar Enggan Sepaket Bareng Syarwani 

FAJAR, TANJUNG SELOR – Tim Penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Partai Gerindra Bulungan mencatat telah menerima delapan figur yang mengambil formulir pendaftaran bakal calon untuk maju di Pilbup Bulungan 2024.

Itu artinya, delapan figur yang terdiri dari kader dan non kader Partai Gerindra ini akan rebutan untuk mendapatkan rekomendasi atau dukungan dari Partai Gerindra sebagai syarat maju ‘bertarung’ di Pilbup Bulungan tahun ini.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Bulungan, Achmad Djufrie mengatakan, dari delapan figur yang sudah mengambil formulir pendaftaran ke Partai Gerindra itu, sudah ada beberapa yang datang mengembalikan, di antaranya Syarwani, Amir Bakrie, Kilat, M. Saleh Pangeran Khar dan Najamuddin.

Kepada para figur yang datang ‘melamar’ ke Partai Gerindra Bulungan, Achmad Djufrie membeberkan potensi kader Partai Gerindra yang bisa digandeng untuk berpasangan maju di perhelatan pesta demokrasi tahun ini.

“Kalau belum ada pasangan, boleh lah kader Gerindra di lirik. Kan di Gerindra itu ada Pak Kilat, ada Pak Idham,” ujar Achmad Djufrie. 

Beberapa nama yang disebutkan itu, lanjut Achmad Djufrie, tentunya memiliki potensi dari beberapa sisi penilaian. Tak hanya itu, masih ada beberapa kader lain yang juga bisa ‘dilirik’ untuk dijadikan gandengan maju di pesta demokrasi kali ini.

“Itu beberapa nama, dan masih ada banyak lagi. Tapi nanti nama-nama yang sudah mendaftar di Partai Gerindra ini akan kami rekap dan akan kami bawa ke DPP (Dewan Pimpinan Pusat) partai,” tuturnya.

Achmad Djufrie mengatakan untuk di Partai Gerindra itu tidak susah. Karena partai yang dipimpin Prabowo Subianto ini menggunakan sistem komando. Artinya, semua yang dikerjakan itu pasti satu suara dari pusat hingga ke daerah.

“Jadi kalau ada perintah, harus siap. Pastinya, kami di bawah ini menjalankan semua itu agar bagaimana caranya Gerindra bisa kuat. Tentu kami juga berharap kader kami bisa dipertimbangkan untuk digandeng,” harapnya.

Sementara itu, M. Saleh Pangeran Khar mengatakan, selain Partai Gerindra, dirinya juga sudah mendaftar di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bahkan tidak menutup kemungkinan akan mendaftar lagi ke partai lalin.

“Di sini saya fleksibel saja. Jadi apakah nanti calon bupati atau wakil, yang jelas kita ke depan akan melihat perkembangan yang ada. Tapi kalau secara pribadi, tentu saya inginnya calon bupati,” tuturnya.

Disinggung peluang berpasangan dengan Syarwani sebagai incumbent Bupati Bulungan dari Partai Golkar, Saleh menegaskan secara terbuka bahwa dirinya tidak akan berpasangan dengan Syarwani untuk maju di Pilbup Bulungan ini.

“Secara pribadi insyaallah saya tidak (berpasangan dengan Syarwani). Karena kami kan sama-sama Bulungan, kan tidak mungkin. Jadi itu salah satu dasar saya mengatakan tidak (untuk berpasangan dengan Syarwani),” tuturnya.

Ini karena dalam berpolitik sudah menjadi rahasia umum bahwa latar belakang suku hingga agama itu menjadi salah satu penentu juga. Artinya, dalam berpolitik itu harus ada warna agar bisa meraih apa yang menjadi sudah harapan.

Terpisah, Najamuddin juga memiliki harapan yang sama dengan figur lainnya, yakni bisa mendapatkan rekomendasi atau dukungan dari Partai Gerindra sesuai dengan mekanisme dan ketentuan yang ditetapkan partai.

“Kami akan mengikuti proses yang ada dan kami juga akan menunggu mekanisme yang ditetapkan oleh Partai Gerindra untuk kami ikuti,” ujar Najamuddin.

Dengan sudah mendaftar secara resmi ini, Najamuddin berharap Partai Gerindra dapat memberikan kepercayaan kepadanya untuk maju sebagai salah satu calon di Pilbup Bulungan kali ini.

“Semoga juga nanti kami mendapatkan pasangan yang mumpuni dan bisa memenangkan kami di Pilkada Bulungan. Semoga nantinya kami bisa bergandengan dengan kader Partai Gerindra di Pilkada Bulungan tahun ini,” tuturnya.

Pastinya, apapun keputusan dari Partai Gerindra nantinya, ia secara pribadi maupun para timnya tetap akan menerima itu dengan lapang dada.

“Setiap pertarungan dan ikhtiar, pasti ada pengorbanan, baik itu waktu, logistik maupun yang lainnya. Insyaallah kita semua itu dengan matang,” pungkasnya. (JPG) 

  • Bagikan