Disuntik APBD Rp30 M, Pembangunan Kebun Raya Fungsional 2025

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR – Proses pembangunan berbagai fasilitas penunjang di kawasan Kebun Raya Bundayati terus berlanjut, bahkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bulungan tahun 2024 dianggarkan Rp 30 miliar untuk menyempurnakan kawasan seluas 86,5 hektar tersebut.

Bupati Bulungan, Syarwani S.Pd.M.Si saat membuka kegiatan sosialisasi pengawasan dan penegakan hukum lingkungan bertempat di Kawasan Kebun Raya Bunda Hayati mengatakan tahun ini pengerjaan Kebun Raya Bundayati masih berlanjut, masih berkaitan pengerjaan fisik seperti area jogging track termasuk 1 unit embung serapan dan infrastruktur dasar lainya. 

“Saya yakin tahun depan (2025) bisa fungsional,”terangnya, Senin (18/5).

Selain itu, saat ini juga masih dalam tahap pematangan lahan untuk lapangan terbuka seluas dua kali Lapangan Agatis, yang nantinya dapat digunakan untuk berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. 

“Kita juga sedang mengerjakan pematangan lapangan terbuka seluas dua kali Lapangan Agatis di dalam kawasan kebun raya,”ungkapnya.

Menurutnya setiap pengerjaan berbagai fasilitas yang ada di dalam kawasan Kebun Raya Bunda Hayati mengacu pada masterpland yang telah disusun bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Sejak tahun 2022 yang lalu dimulai penyusunan masterplan dengan BRIN itulah yang menjadi panduan kita hari ini. Setiap pembangunan di Kebun Raya Bunda Hayati dipastikan harus sesuai dengan masterplan yang ada,”tegasnya.

Bupati menambahkan tahun ini dianggarkan Rp 30 Miliar untuk penyempurnaan berbagai fasilitas yang ada dalam kawasan kebun raya, termasuk infastruktur dasar bangunan Amphiteater dan rumah adat tiga suku asli di Kabupaten Bulungan.

“Supaya ini nantinya benar-benar bisa menjadi kawasan publik. Termasuk bangunan panggung di depan embung nantinya bisa dijadikan ruang rekreasi masyarakat,”katanya.

Disisi lain, Dewi Sri Kurniawati, S.Si M.Si Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Madya Direktorat Pengaduan Pengawasan dan Sanksi Administrasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menjadi narasumber dalam kegiatan yang digelar dalam kawasan Kebun Raya Bunda Hayati. 

Sangat berkesan dengan langkah inovatif dan visioner yang dilakukan Bupati Bulungan dalam mengelola kawasan hutan di tengah kota tersebut. 

“Saya pertama kali diundang kegiatan yang digelar outdoor seperti ini. Ternyata Bulungan memiliki kebun raya dan pak bupati (Syarwani) orangnya visioner, jika saya jadi warga Bulungan tentu sangat bangga dengan keberadaan kebun raya ini,”ungkapnya. 

Menurutnya mengelola kawasan Kebun Raya Bunda Hayati, tidak bisa dikerjakan sendirian oleh Pemerintah Daerah (Pemda) perlu dukungan semua pihak. Termasuk pihak perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Bulungan.

“Kalau bisa teman-teman penanggungjawab perusahaan bisa berpartisipasi untuk Kabupaten Bulungan. Sebaiknya program corporate social responsibility (CSR) selaras dengan program Pemda,”terangnya.

Dikatakanya, program CSR selain pemberdayakan masyarakat juga memiliki tanggungjawab terhadap aspek lingkungan. Jika lingkungan baik dan sehat tentu masyarakatnya akan sehat, bisa bekerja dengan baik yang tentunya berimbas pada peningkatan ekonomi.(*)

  • Bagikan