FAJAR, TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr.(H.C.) Zainal A. Paliwang, M.Hum diwakili oleh Asisten Bidang Administrasi Umum, Pollymaart Sijabat,SKM.,M.AP., membacakan sambutan gubernur serta membuka lokakarya pendahuluan pendidikan inklusif Kaltara dengan tema “Pendidikan yang Menjangkau Semua Anak Guna Mencapai Potensi Terbaik Mereka” bertempat di Ballroom Hotel Luminor, Rabu (15/5) malam.
“Terimakasih kepada Kemendikbudristek yang telah mendukung program pendidikan di Kaltara khususnya Balai Guru Penggerak (BGP) dan Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) sebagai unit pusat yang ada di Kaltara,” ucap Pollymaart membacakan sambutan Gubernur Kaltara.
Gubernur juga mengucapkan terimakasih kepada Inovasi Untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) telah mendukung program pendidikan khususnya dalam peningkatan keterampilan dasar literasi dan numerasi dan karakter anak-anak Kalimantan Utara.
“Hal ini sejalan dengan visi dan misi Provinsi Kalimantan Utara, yaitu mewujudkan pembangunan sumber daya manusia, yang sehat, cerdas, kreatif,inovatif,berakhlak mulia, produktivitas, dan berdaya saing dengan berbasiskan pendidikan wajib belajar 16 tahun dan berwawasan kebangsaan,” tambahnya.
Melaksanakan pendidikan yang bermutu untuk semua anak, Pemprov Kaltara sejak tahun 2023 telah mengembangkan program pendidikan inklusi agar seluruh anak termasuk berkebutuhan khusus hingga wilayah terpencil mendapatkan akses pendidikan yang sama dan bermutu.
“Pada saat ini Dinas Pendidikan dan kebudayaan menyiapkan rancangan tersebut peraturan gubernur, tentang pendidikan inklusi dan rancangan keputusan gubernur mengenai kelompok kerja inklusi Kaltara,” tambahnya lagi.
Usai membacakan sambutan gubernur Pollymaart mengatakan hadirnya program dari pemerintah Australia melalui INOVASI ini harus dimanfaatkan dengan baik melihat kedepan tingginya kebutuhan akan SDM mumpuni dalam mengelola Kaltara terutama dalam mengisi tenaga kerja Proyek Strategis Nasional di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) atau Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI).
“Pak Jokowi sudah katakan bahwa Indonesia nanti berharap di KIPI. Itu sedang dibangun banyak smelter, kalau SDM kita tidak kuat, kita akan jadi penonton, jadi saya mengharapkan ini menjadi momentum untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya, dan pemerintah kabupaten/kota yang belum memasuki program ini untuk segera dapat bergabung agar kita semua memiliki ruang yang sama dalam mengisi pembangunan ini,” tutupnya.