FAJAR, TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) akan memastikan jaminan pendidikan para siswa keluarga korban terdampak kebakaran di Desa Long Beluah.
Hal ini disampaikan Analis Kebijakan Ahli Madya pada Biro Kesra Kaltara, H Basmar, S.Ag, saat ditemui mendampingi Gubernur Kaltara, DR (HC) H. Zainal A. Paliwang, M.Hum di lokasi kebakaran Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Rabu (15/5).
H. Basmar mengungkapkan telah menerima berbagai laporan dari warga terkait korban terdampak dan khususnya kepada anak – anak yang masih bersekolah.
“Ini sudah menjadi arahan Gubernur, sehingga kita akan usahakan bantuan kepada siswa yang terdampak,” ujarnya.
Berdasarkan laporan sementara yang diterimanya terdapat 5 siswa yang rumahnya terbakar, walaupun begitu H. Basmar akan tetap mendata dan memastikan laporan tersebut, kemungkinan bisa bertambah.
Menurutnya dengan terjadinya musibah kebakaran di Desa Long Beluah, ketika orang tua mengalami musibah maka anaknya yang masih tahap menempuh pendidikan sekolah sedikit banyak akan mempengaruhinya dalam belajar.
“Mulai SMP dan SMA data siswa kita ambil Diknas, jadi kita sudah koordinasikan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten untuk memprioritas kepada siswa dan guru yang menjadi korban,” katanya.
“Kepada siswa – siswi yang menjadi korban kebakaran Desa Long Beluah akan dimasukkan dalam beasiswa Kaltara unggul,” jelasnya. H. Basmar berharap dengan beasiswa tersebut bisa cukup membantu para siswa siswi yang mengalami musibah dan tetap bersemangat dalam menimba ilmu pendidikan.
Seperti diketahui, pada tahun lalu Pemprov Kaltara telah mengalokasikan Program Beasiswa Kaltara Unggul sebesar Rp15 miliar untuk 8.295 penerima meliputi jenjang pendidikan dasar dan menengah: 2.200 penerima berprestasi akademik dan kurang mampu, masing-masing mendapatkan beasiswa jenjang pendidikan dasar sebesar Rp. 800.000 dan jenjang pendidikan menengah sebesar Rp. 1.000.000.
Kemudian, jenjang pendidikan keagamaan dalam wilayah Provinsi Kalimantan Utara: 400 penerima untuk pendidikan Madrasah Ibtida’yah/Tsanawiyah/sederajat dengan beasiswa Rp. 800.000 dan Madrasah Aliyah/sederajat dengan beasiswa Rp. 1.000.000. Lalu, jenjang pendidikan keagamaan luar wilayah Provinsi Kalimantan Utara: 50 penerima dengan beasiswa Rp. 1.000.000. Selain itu, terdapat beasiswa khusus untuk 54 penerima dengan total nilai Rp. 306.000.000.
Program ini, kata Gubernur Kaltara, DR (HC) H Zainal A Paliwang, M.Hum diharapkan dapat memberikan memberikan kesempatan berharga bagi anak-anak Kalimantan Utara untuk mengejar pendidikan tinggi.
“Program Beasiswa Kaltara Unggul diharapkan tidak hanya bermanfaat saat ini, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam membangun SDM unggul dan berdaya saing di masa mendatang,” katanya.
Selain itu Gubernur menegaskan bahwa kehadiran Beasiswa Kaltara Unggul ini adalah bagian integral dari upaya mereka untuk menciptakan generasi yang unggul.
“Dengan memberikan kesempatan kepada pelajar berprestasi dan kurang mampu, serta mendukung pendidikan keagamaan, program ini diharapkan dapat merangsang semangat belajar dan memperluas akses pendidikan di seluruh wilayah provinsi,” jelasnya.
Oleh karena itu, Gubernur mengajak semua pihak, termasuk masyarakat dan lembaga pendidikan, untuk bersama-sama mendukung dan melibatkan diri dalam menyukseskan program ini.
“Semangat kolaborasi diharapkan dapat mengoptimalkan dampak positif Beasiswa Kaltara Unggul dan Insentif Guru Mengaji, menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, serta membawa manfaat jangka panjang bagi perkembangan sumber daya manusia di daerah ini,” tuntasnya. (*)