FAJAR, TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. (HC) H. Zainal Arifin Paliwang, M.Hum, diwakili Staf Ahli Bidang Hukum, Kebangsaan, dan Pemerintahan, Roby Yuridi Hatman, S.Sos., M.T., menghadiri kegiatan panen dan tanam cabai dalam rangka Program Pengendalian Inflasi di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2024, Kamis (20/6).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd.,M.Si, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Wahyu Indra Sukma, Forkopimda Kabupaten Bulungan, Camat Tanjung Palas Tengah, Kelompok Tani Sumber Pangan dan Warga SP7.
Roby menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara atas kerjasamanya dalam pengendalian inflasi di provinsi tersebut. “Kami yakin hal ini akan terus dijaga dan ditingkatkan melalui sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dan Bank Indonesia,”ujarnya.
Roby Menjelaskan, Pada Mei 2024, inflasi di Provinsi Kalimantan Utara tercatat sebesar 0,11 persen (mtm) atau secara tahunan sebesar 2,42 persen (y-o-y). Catatan tersebut lebih rendah dibandingkan capaian nasional yang sebesar 2,84 persen. Sejalan dengan hal tersebut, pada tahun 2023 tingkat inflasi Kalimantan Utara berada di bawah tingkat inflasi nasional, yaitu sebesar 2,44 persen (y-o-y), menjadikannya salah satu dari 10 provinsi dengan tingkat inflasi terendah secara nasional.
“Pencapaian ini tidak terlepas dari sinergi aktif seluruh anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Utara dalam pelaksanaan program pengendalian inflasi di seluruh wilayah provinsi,”tambahnya.
Dalam upaya pengendalian inflasi baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, berbagai langkah telah diambil, termasuk menjaga ketahanan pangan melalui Kerjasama Antar Daerah (KAD), Program Operasi Pasar di berbagai kabupaten/kota, serta kolaborasi pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
“Upaya menjaga stabilitas harga tetap menjadi perhatian kita bersama agar inflasi dan kesejahteraan masyarakat Provinsi Kalimantan Utara meningkat. Berkat kerjasama dan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kalimantan Utara dan pelaksanaan GNPIP, kita turut berbahagia karena inflasi Provinsi Kalimantan Utara terjaga dan lebih rendah dari level nasional,”terangnya.
Kegiatan panen dan tanam cabai ini juga bertujuan meningkatkan ketersediaan pasokan di Provinsi Kalimantan Utara, terutama untuk produk pangan yang sering mempengaruhi inflasi seperti cabai merah dan cabai rawit. Acara ini juga mencakup kegiatan tanam bibit dan panen cabai oleh para undangan dan kelompok tani yang hadir, sebagai simbol komitmen bersama dalam mendukung ketahanan pangan dan pengendalian inflasi di provinsi tersebut.
“Ke depan, kita perlu bersama-sama bersinergi dalam mendukung ketahanan pangan dan pengendalian inflasi di Provinsi Kalimantan Utara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”tuntasnya. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Utara akan semakin baik ke depan.(*)