FAJAR, TARAKAN— Kabar terkait adanya video asusila yang diduga pemerannya merupakan oknum anggota DPRD Kaltara berinisial SA beredar di jejaring pesan media sosial. Diketahui, saat ini perkara tersebut pun sudah ditangani Polres Tarakan Tarakan.
Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona melalui Kasat Reskrim, AKP Randhya Sakthika Putra mengatakan, terkait laporan dari kejadian tersebut sudah diterima pihaknya pada Desember 2023 lalu. Saat itu SA melaporkan ke Polres Tarakan.
“Saat itu laporannya tentang pemerasan, tapi baru sekarang viral. Laporannya sudah kami lakukan penyelidikan dan melakukan pengejaran ke pelaku,” katanya, Selasa (25/6).
Diakui Randhya, terduga pelaku untuk keberadaannya berada di luar Kaltara. Hal tersebut yang membuat pihak kepolisian kesulitan untuk menangkap pelaku.
Kemudian dalam laporan korban, terdapat beberapa barang bukti yang disertakan. Di antaranya tangkapan layar chat percakapan pemerasan dari pelaku.
“Diduga pelaku dan korban juga tidak saling kenal. Korban ini diperas dengan dimintai uang. Baru sekali itu juga katanya diperas oleh pelaku,” bebernya.
Sementara itu, kuasa hukum dari SA yaitu Syafruddin mengatakan, terhadap video tersebut, terduga pelaku melakukan pemerasan terhadap SA.
“Ini kasusnya sudah lama dan itu sebelum pilgub lalu. Pelaku ini minta uang namun tidak digubris jadi bermain mengarah ke politik,” katanya.
Lantaran sudah mengarah ke politik, kejadian tersebut pun sudah dilaporkan ke polisi. Pihaknya menuding perbuatan pelaku merusak pribadi dan nama baik dan partai politik (parpol). Pihaknya juga menduga bahwa ada oknum politisi yang sengaja menyebar video tersebut untuk kepentingan pribadi.
“Ini menjadi komoditas politik bagi lawan politiknya. Itu yang harus dipahami, makanya kami laporkan. Ini bukan lagi ekonomi motifnya, tapi sudah masuk politik dan merusak nama baik,” tuturnya.
Diakui Syafruddin, saat SA melaporkan ke Polres Tarakan Tarakan, saat itu ia belum mendampingi sebagai kuasa hukum. Namun, sejak beberapa bulan lalu, pihaknya diminta memberi pendampingan hukum.
“Sudah 3 kali saya tanya perkembangannya ke Polres, bagaimana progresnya. Keterangannya polisi sudah ada perkembangan,” bebernya.
Terkait dengan apakah video tersebut benar atau tidak, ia tidak ingin berasumsi lebih jauh. Yang penting ia berharap polisi segera menindaklanjuti laporan kliennya. (zar/lim/jpg)