TANA TIDUNG – Jelang Pilkada Tana Tidung pada November nanti, Point Indonesia melakukan Survei Peta Elektabilitas kandidat. Ternyata, petahana Ibrahim Ali mesti mewaspadai sejumlah figur dengan tren elektabilitas yang cukup tinggi.
Survei yang dilakukan dalam rentang waktu 7-17 Juni 2024 lalu ini melibatkan 400 responden yang tersebar secara proporsional di Tana Tidung, dengan Margin of Error +/-4,9%, Level of Confidence 95%, Teknik sampling Multistage Random Sampling dan Teknik pengumpulan data melalui Direct Interview dengan bantuan kuesioner. Sebagaimana disampaikan dalam rilis pada Jumat, 28 Juni.
CEO POINT Indonesia Karel Susetyo menyampaikan ada beberapa temuan menarik terkait peta elektabilitas di Tana Tidung jelang Pilkada nanti.
Pertama, tingkat approval rating dari pemerintahan Kabupaten Tana Tidung tergolong rendah, dengan tingkat kepuasan 49,9%, sedangkan yang tidak puas sebesar 20% dan menganggap biasa saja sebesar 29%.
“Data hasil survei ini bisa menjadi peringatan lampu kuning bagi calon petahana Bupati Ibrahim Ali yang akan maju kembali di Pilkada nanti”, kata Karel di Jakarta, Jumat, 28 Juni, dikutip Haria Terbit.
Kedua, dari sisi popularitas ketokohan jelang Pilkada, nama Ibrahim Ali, Hendrik dan Said Agil menempati urutan atas dalam survei kali ini. Secara urutan, Ibrahim Ali memperoleh angka 80,4%, Hendrik sebesar 74,5%, sedangkan Said Agil sebesar 50,7%.
Karel menyampaikan bahwa, “Menarik mencermati muncul nya nama Said Agil, karena dua nama lainnya (Ibrahim ali dan Henrik-red) adalah Bupati dan Wakil Bupati petahana. Sedangkan Said Agil adalah seorang Sekda, yang notabene bekerja dari belakang meja birokrasi”.
Apalagi tingkat kesukaan responden terhadap para tokoh tadi juga sangat kompetitif. Said Agil disukai responden dengan sebesar 57,9% dan Ibrahim Ali berada di bawah nya yakni sebesar 50%.
Ketiga, soal elektabilitas keduanya, Said Agil unggul tipis dari Ibrahim Ali melalui angka sebesar 18,7% untuk Said Agil dan 17,1% untuk Ibrahim Ali.
Keunggulan tipis Said Agil ini warning keras untuk petahana. Jika mengacu kepada hasil survei ini ada indikasi publik Tana Tidung menginginkan pemimpin baru yang lebih sesuai harapan mereka.
Namun demikian situasi tersebut pasti akan berlangsung dinamis. “Undecided voters dan swing voters masih tinggi, peluang masih sangat terbuka bagi semua kandidat untuk dapat memenangkan kompetisi ini” pungkas Karel.(*)