FAJAR, TANJUNG SELOR – Peningkatan kualitas dan fasilitas layanan kesehatan terhadap masyarakat masih menjadi bagian dari fokus Pemprov Kaltara.
Salah satunya dengan merencanakan pembangunan rumah sakit (RS) rujukan di Tanjung Selor Ibu Kota Kaltara. Hal ini dinilai penting untuk dilakukan mengingat kesehatan merupakan salah satu urusan wajib pemerintah.
“Kita butuh ada Rumah Sakit Tipe B di Tanjung Selor sebagai ibu kota provinsi, karena rujukan regional kita itu ada di Tarakan,” ujar Usman, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara kepada Radar beberapa waktu lalu.
Ini menjadi atensi oleh Pemprov Kaltara mengingat untuk akses ke Tarakan itu butuh transportasi laut dengan waktu kurang lebih 1 jam dari Tanjung Selor. Tentu jika ada yang bisa diakses langsung melalui jalur darat, tentu akan lebih cepat dan biaya yang dikeluarkan juga pasti akan lebih ringan.
Sejauh ini, lanjut Usman, Pemprov Kaltara sudah melakukan komunikasi dengan investor Malaysia untuk pembangunan RS Tipe B di Tanjung Selor ini. Sudah juga dilakukan kunjungan lapangan oleh investor beberapa waktu lalu.
“Sekarang kami masih menunggu dari investor yang dari Malaysia ini seperti apa tindak lanjutnya. Tentu sarana dan prasarana untuk pelayanan kesehatan RS Tipe B itu kita harapkan ada di Tanjung Selor,” tuturnya.
Menurutnya, pasca dilakukan tinjauan lapangan itu, tentu investor akan mempelajari lagi secara teknis tindak lanjutnya. Kalau dari Pemprov, untuk lokasi yang direncanakan di Kilometer 4 Jalur Bulungan-Berau itu sudah siap.
“Itu sudah ada seperti DED-nya yang dilakukan oleh Dinas PUPR-Perkim (Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman),” sebutnya.
Sebenarnya, Pemprov Kaltara juga ada lahan itu di Pesawan yang direncanakan untuk pembangunan Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Rencananya lahan itu mau ditinjau Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
“Kalau mereka turun melihat, itu kita upayakan untuk bagaimana nantinya ada bantuan turun dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara),” tuturnya.
Menurut Usman, estimasi kebutuhan anggaran untuk pembangunan RS Tipe B yang RSJ, itu awalnya sekitar Rp 250 miliar. Tapi, pasti itu akan berkembang, karena beda lokasi pasti beda juga kebutuhan biayanya.
“Kalau untuk Rumah Sakit Jiwa itu sudah sama alatnya. Tapi kalau RS umum, saya belum tahu persis. Tapi kemungkinan itu akan lebih besar. Semoga pembangunannya nanti bisa dilakukan secara bertahap,” pungkasnya.(IWK/JPG)