FAJAR, TANJUNG SELOR- Sektor perikanan tangkap hingga budidaya selama ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Bulungan untuk terus didorong meningkatkan produktivitasnya. Melalui berbagai pelatihan kecakapan, pemberian bantaun alat tangkap hingga pemetaan potensi perikanan.
Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd.M.Si mengatakan, sejauh ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan sangat serius mendorong produktivitas sektor perikanan termasuk upaya pembinaan para nelayan hingga pemetaan potensi.
“Pemda sangat serius dalam membina para nelayan. Baik pemberian bantuan alat tangkap, mesin termasuk meningkatkan kompetensi melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Sertifikat Kecakapan Nelayan (SKN),”katanya.
Bahkan dari data yang ada, bantuan sarana dan prasarana perikanan tahun anggaran 2024 yang bersumber dari Anggapan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bulungan. Khususnya program pengolahan dan pemasaran hasil perikanan senilai Rp 493.162.092. Sedangkan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) mencapai Rp 1.227.739.930.
Untuk program pengelolaan perikanan budidaya bersumber dari APBD Bulungan 2024, senilai Rp 677.799.125. Dari DAK senilai Rp 781.585.127. Sedangkan bantuan pengelolaan perikanan tangkap dialokasikan dari APBD Bulungan, senilai Rp 8.440.284.345, dari DAK sejumlah Rp 2.412.660.000.
“Sejak 2022 secara konsisten kita mengalokasikan bantuan untuk peningkatan produktivitas sektor perikanan dari APBD Bulungan,”terangnya.
Bupati berpesan kepada para nelayan, agar dalam setiap aktivitasnya mematuhi peraturan perundangan yang berlaku. Agar tidak tersandung kasus hukum, terutama dalam penggunaan alat tangkap yang merusak lingkungan.
“Jangan menggunakan setrum, racun, atau alat tangkap yang membahayakan keberlangsungn ekosistem perikanan,”tegasnya.
Disamping itu, dirinya berpesan agar setiap bantuan yang diberikan dari APBD Bulungan, Pemerintah Provinsi Kaltara, maupun kementerian dapat dijaga dan dimanfaatkan dengan baik.
“Tolong setiap bantuan yang diberikan baik dari Pemda, Pemprov Kaltara maupun Kementerian, dijaga dan dimanfaatkan dengan baik jangan ditransaksikan (dijual),” pesannya.
Selain itu, setiap nelayan di Bulungan juga didorong untuk dapat mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) agar nantinya setiap bantuan dan pembinaan yang diberikan tepat sasaran.
“Tentu nelayan yang sudah memiliki NIB menjadi prioritas pemberian bantuan. Jangan sampai bantuan tidak tepat sasaran, karena perah ditemui ketika Dinas Pertanian memberi bantuan identitas berubah menjadi petani. Begitupun ketika Dinas Perikanan memberi bantuan ada yang tiba-tiba jadi nelayan,”ujarnya.
Menurutnya, Pemda Bulungan melaui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) memfasilitasi pembuatan NIB nelayan dengan tanpa dipungut biaya sepeserpun.
Selain nelayan, aktivitas budidaya perikanan juga menjadi perhatian. Terutama aktivitas budidaya udang windu, ikan lele, gurame, serta ikan patin yang menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Bulungan.
“Untuk luas lahan budaya air tawar tercatat sekitar 70 hektare. Untuk tambak tidak kurang dari 70.000 hektar,”ujarnya.
Bahkan tahun ini, Dinas Perikanan Kabupaten Bulungan juga akan melakukan pemetaan potensi perikanan. Untuk mengetahui data terkini mengenai potensi perikanan untuk menentukan strategi serta program yang akan dibuat untuk meningkatkan hasil perikanan.
Setiap tahun Dinas Perikanan secara rutin melakukan pembinaan nelayan dengan mengelompokan sesuai kapasitasnya mulai dari pemula, madya dan utama melalui Bimtek SKN.
“Pelatihan dilakukan agar kegiatan penangkapan lebih mengutamakan keselamatan. Supaya nelayan mampu mempunyai alat keselamatan termasuk bagaimana ketika menghadapi cuaca buruk,”pungkasnya. (*)