Oleh : Kiptiah (Guru SMAN 1 Tanjung Selor, Kab Bulungan )
INDONESIA merupakan salah satu negara yang kaya akan sumberdaya alam yang dapat menunjang kesejahteraan masyarakat. selain sumber daya alam yang melimpah, Indonesia juga memiliki sumber daya manusia yang cukup banyak. Dalam kurun waktu beberapa tahun ini, Indonesia menempati urutan keempat dunia dengan jumlah penduduk yang banyak. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) hasil dari sensus penduduk pada tahun 2020 jumlah penduduk Indonesia mencapai 270.203.917 jiwa, hal ini tentu mengalami peningkatan jumlah penduduk jikadibandingkan dengan hasil sensus sebelumnya yaitu pada tahun2010 yang mencapai 237.641.326 jiwa.
Sedangkan data terbarujumlah populasi yang dikutip dari population google world data sheet 2024 sebanyak 278.7 juta jiwa. Jumlah penduduk yang meningkat ini tentu akan berpengaruh terhadap kebutuhan hidup penduduknya, kebutuhan akan pokokpun ikut meningkat. Peningkatan ini juga tentu berpengaruh juga dengan penggunaan kantong plastik untuk kebutuhan masyarakat, sehingga penambahan sampahpun akan terus meningkat.
Sampah dapat diartikan sebagai suatu barang yang sudah tidaklagi difungsikan atau tidak bermanfaat lagi yang telah dibuang. Setiap hari tentu kita menghasilkan sampah, baik itu dari sampah rumah tangga, sampah dari toko, sampah dari kantor-kantor bahkan sampah dari pabrik industri yang semakin hari semakin meningkat, oleh karena itu sampah menjadi perhatian penting saat ini dan harus mendapatkan solusi yang tepat.
SistemInformasi pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Hidup dan kehutanan tahun 2022 hasil input dari 202 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia mengabarkan bahwa timbunan sampah nasional mencapai angka 21, 1 juta ton/tahun, total produksi sampah nasional tersebut 13,9 juta ton/tahundapat terkelola, sedangkan sisanya 7,2 juta ton/tahun sampahtersebut belum terkelola dengan baik (dikutip dari sumber: https://www.kemenkopmk.go.id/7,2-juta-ton-sampah-di-indonesia-belum-terkelola-dengan-baik).
Sedangkan data dari sistem Informasi pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) pada tahun 2023 jumlah sampah di Indonesia mengalami peningkatanyang signifikan mencapai angka 35.654.121.69 ton/tahun untuktimbulan sampah dari 322 Kabupaten/kota yang ada di Indonesia, adapun sampah yang sudah dikelola mencapai22.399.47 ton/tahun, sedangkan yang belum terkelola mencapai13.254.992.22 ton/tahun. Oleh karena itu perlu ada penanganan khusus terkait dengan sampah. Kita perlu mengetahui jenissampah yang dihasilkan di Indonesia yang terdiri dari jenis sampah organik, sampah anorganik dan sampah bahanberbahaya dan Beracun (B3).
Diskripsi masing-masing jenis sampah tersebut adalah sebagai berikut: Sampah Organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa makanan, daun-daun kering, kotoran hewan, yang dapat diuraikan dengan sendirinya. Sampah organik ini bersifat ramahterhadap lingkungan tidak bersifat merusak lingkungan, malahsampah organik ini bisa dijadikan pupuk kompos atau pupukkandang yang memiliki nilai ekonomis.
Sampah anorganik merupakan sampah yang sulit untuk diuraikan dan tidak bisa membusuk misalnya sampah yang berbahan dasar dari plastik, botol plastik, kaca, kaleng bekas dan sebagainya. Sampah anorganik bersifat tidak mudah terurai seperti plastik yang sulit sekali untuk terurai hingga puluhan tahun, oleh karena itu sampah anorganik ini perlu dilakukan pengelolaan yang tepat agar jumlah sampah ini dapat berkurang.
Sampah bahan berbahaya dan Beracun (B3) merupakan jenis sampah yang mengandung zat bahan berbahaya atau beracun, seperti baterai bekas, pewangi ruangan, botol obat nyamuk, botol earosol, cairan pembersih, deterjen pakaian, botol pemutih pakaian, pembasmi serangga dan sebagainya. Sampah B3 ini bersifat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Dari ketiga jenis sampah tersebut perlu dilakukan penanganan sampah agar sampah-sampah yang tadinya tidak dimanfaatkan menjadibarang yang memiliki nilai jual tersendiri.
Pengelolaan sampah bisa dilakukan dengan penerapan prinsip3R yaitu Reuse, Reduce, Recycle. Prinsip ini mungkin tidakasing terdengar oleh kita, dengan menerapkan prinsip 3R inimaka kita telah berperan ikut serta dalam penyelematan bumi inidari sampah.
Adapun penjelasan dari 3R ini antara lain; Reuse adalah mengelola sampah dengan menggunakan kembali sampah secara langsung, misalnya kertas bekas bisa dimanfaatken kembali untuk kertas catatan. Reduce adalahpengurangan jumlah sampah yang dihasilkan, hal ini dapat dilakukan dengan pengurangan penggunaan barang-barang yang tidak terlalu diperlukan. Misalnya penggunaan kantong plastiksekali pakai, botol air minum atau kemasan makan yang sekalipakai.
Namun, kita bisa mencari pengganti atau alternatif lain seperti kita dapat mengganti kantong plastik dengan menggunakan tas belanja yang bisa dipakai berkali-kali, botolair minum yang dapat diisi ulang, dan bisa juga menggunakan kemasan makanan yang dapat dipakai kembali.
Sehingga dengancara seperti itu, maka kita dapat mengurangi penimbunansampah. Recycle merupakan suatu kegiatan yang memanfaat kansampah untuk didaur ulang kembali. Adapun sampah yang dapat didaur ulang seperti plastik, kaca, kertas, logam. Prinsip recycle ini adalah proses mengolah kembali sampah menjadi barangbaru yang dapat menghasilkan produk dari limbah sampah. Dengan melakukan daur ulang sampah, maka kita telah mengurangi penumpukan sampah khususnya sampah-sampahyang sulit diurai seperti yang berbahan plastik.
Berbicara tentang pengolahan sampah seperti yang telah dijabarkan pada penjelsan sebelumnya, maka hal yang paling penting adalah menumbuhkan kesadaran diri pada masyarakatakan pentingnya pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah tidakakan berhasil, jika tidak ada peran serta partisipasi masyarakat, oleh karena itu dalam kegiatan pengelolaan sampah perlu melibatkan masyarakat untuk berperan dalam mengentaskan masalah sampah.
Pemerintah perlu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang sampah, dampak sampah bagi lingkungan serta cara pengelolaan sampah. Selama ini mungkin dalam pikiran beberapa orang kurang menmahami dampak dari sampah bagi lingkungan atau kurang memahami proses pengelolaan sampah agar sampah dapat berkurang.
Cara yang bisa dilakukandalam pengelolaan sampah misalnya dengan menerapkan salah satu prinsip yaitu prinsip Recycle (daur ulang), pemerintah dalam hal ini dinas yang terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup dapat memberikan edukasi dan keterampilan dalam mendaur ulang sampah. Melalui program-program yang melibatkan organisasi atau komunitas masyarakat terkait penanganan sampah melalui prinsip daur ulang sampah.
Misalnya dengan mendaur ulang sampah bungkus minuman sacset yang dapatdidaur ulang menjadi tas, keranjang, tempat tisu, tikar, caplak meja dan sebagainya. Bisa juga dengan membuat ecobrik yang dijadikan sebagai bangku dan meja,bahkan bisa dijadikansebagai pengganti batu bata untuk bangunan.
Menghidupkan kembali bank-bank sampah yang ada di masing-masing daerah sehingga sampah akan berkurang. Untuk mengurangi jumlah sampah plastik yang ada maka bisa dilakukan pendauran ulang menjadi bahan bakar. Untuk melakukan itu semua maka, diperlukan pengelolaan sampah dengan pendekatan yang berbasiskan pada masyarakat. Pelibatan masyarakat secara langsung merupakan upaya yang lebih efektif dalam penanganan masalah sampah dengan melakukan kampaye terkait sampah kepada masyarakat.
Bukan hanya kepada masyarakat saja, peransekolahpun sangat penting dalam pengelolaan sampah, sekolahdapat memberikan edukasi terkait dengan masalah sampah sampai dengan pengelolaan sampah kepada siswa. Sehingga kesadaran diri terhadap lingkungan yang bebas dari sampah punakan dapat tergerakkan diseluruh lapisan warga sekolah.
Dengan melakukan gerakkan pilah sampah yang dilakukan oleh kalangan masyarakat mapun di sekolah, maka akanmenghasilkan suatu perubahan yang besar terhadap penanganan sampah yang dapat membahayakan lingkungan.
Jadikan sampah sebagai sahabat bukan sebagai musuh, apalabila kita memperlakukan sampah sebagai sahabat, maka kita tidakakan merasa jijik dan merasa enggan untuk mengolah sampah. Tidak semua sampah itu tidak berguna tetapi dari yang tidak berguna dengan tangan-tangan yang terampil akan menghasilkan sebuah karya yang luar biasa memiliki nilai jual yang tinggi. Sampah tidak akan berkurang tanpa adanya kesadaran akan peran masyarakat untuk melakukan aksi pengolahan sampah melalui prinsip 3R. Mari jaga bumi ini dengan menjadikan lingkungan yang bebas sampah melalui gerakan “ SelamatkanLingkungan dari sampah”.