Hadiri Hari Jadi Desa Gunung Sari ke 28, Bupati Dipamerkan Produk Inovatif dari Program TAKE

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR– Transfer Anggaran Kabupaten berbasis Ekologi (TAKE) Bulungan Hijau yang diluncurkan sejak Mei 2022 terbukti mempercepat kemandirian desa dalam melakukan pengelolaan lingkungan berkelanjutan serta meningkatkan pemberdayaan desa dengan memanfaatkan potensi yang ada.

Bahkan sejak diluncurkan hingga saat ini sudah banyak inovasi yang dilakukan pemerintah desa yang terpacu dengan adanya program TAKE yang merupakan satu dari 15 program prioritas Kabupaten Bulungan dan tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2024.

Saat menghadiri hari jadi Desa Gunung Sari ke 28 tahun, Bupati Bulungan Syarwani, S.Pd.M.Si juga melihat berbagai produk inovatif desa berkat program TAKE. Salah satunya produk pupuk kompos berkualitas yang diberi nama Gunsar Jaya yang telah teruji laboratorium terkait kemanfaatanya untuk menyuburkan tanaman.

“Saya berterimakasih khususnya pada Pjs (pejabat sementara) kepala Desa Gunung Sari, dalam dua tahun berturut program TAKE bisa diimplementasikan. Salah satunya yang kita launching hari ini melahirkan pupuk kompos asli yang bersumber dari wilayah Gunung Sari,”ungkapnya, Rabu (28/8).

Menurutnya, dari program TAKE tahun ini Desa Gunung Sari mendapat sekitar Rp 170 juta. Yang bisa dikelola dan dimanfaatkan sehingga melahirkan berbagai program produktif atau produk inovasi yang bermanfaat bersumber dari potensi desa yang berorientasi pada kelestarian lingkungan.

“Melalui program TAKE. Tahun ini Desa Gunung Sari mendapatkan sekitar 170 juta. Mudahan akan lahir inovasi baru dari teman-teman kepala desa dan seluruh warga kelompok tani bagaimana kita bisa menghijaukan kawasan yang ada serta meningkatkan produksi sektor pertanian,”ujarnya.

Program TAKE merupakan wujud nyata Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bulungan mendorong kemandirian desa dengan memanfaatkan potensi masing-masing desa.

“Pemda mensupport (mendukung) melalui program TAKE disisi lain, teman-teman Kades dan kelompok tani. Harus bisa merespon dan mengimplemantasikan dalam bentuk program inovatif yang bermanfaat untuk desa dan masyarakat,”kata bupati.

Dijelaskan, pada tahun 2023, Pemda Bulungan mengalokasikan sekitar Rp 4 Miliar untuk program TAKE. Dari jumlah tersebut, sebanyak 34 desa berhasil memperoleh insentif tambahan anggaran dari berbagai program inovatif yang dilakukan.

Bupati memastikan program TAKE tidak membebani dan tidak ada kewajibaan untuk mengalokasikan anggaran dari Alokasi Dana Desa (ADD) maupun Dana Desa (DD).

“Kembali saya tegaskan, program TAKE tidak sedikitpun mengurangi jatah ADD maupun DD yang dikelola oleh desa,” terangnya.

Bupati menambahkan, jika indikator keberhasilan pembangunan desa tidak hanya dilihat dari pembangunan yang bersifat fisik. Tapi juga bagaimana keberhasilan membangun kelestarian lingkungan.

“Saya sangat bersyukur dan mengapresiasi banyak desa yang berhasil berinovasi dengan adanya program TAKE ini, salah satunya Desa Gunung Sari,”jelasnya.

Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 Pemda Bulungan mengalokasikan untuk program TAKE Bulungan Hijau senilai Rp 5 Miliar meningkat dari tahun sebelumnya.

Namun anggaran tersebut tidak serta merta dibagikan pada masing-masing desa. Program TAKE Bulungan Hijau mengusung konsep semangat berkompetisi antar 74 desa di Kabupaten Bulungan.

“Terdapat 74 desa di Kabupaten Bulungan kita harapkan melalui program TAKE Bulungan Hijau ini. Semakin banyak desa yang menghasilkan berbagai produk inovatif yang berorientasi pada kelestarian lingkungan,”tuntasnya (*)

  • Bagikan