FAJAR, TANJUNG SELOR — Upaya pencegahan peningkatan kasus Tuberkulosis (TB) terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara. Bahkan hingga ke desa-desa.
Dinas Kesehatan Kaltara menggelar pelatihan untuk penanggulangan TB di Kaltara, Selasa, 10 September. Pelatihan ini melibatkan 30 tenaga kesehatan dari puskesmas hingga RS di kabupaten/kota.
Kepada FAJAR Kadis Kesehatan Kaltara, Usman mengatakan, pihaknya terus berupaya melakukan upaya penanggulangan TB. Kata dia, langkah ini dilakukan untuk menekan tren peningkatan kasus hingga ke desa-desa.
Untuk itu menurutnya tenaga kesehatan harus mendapat pelatihan. Mulai dari langkah pemetaan, identifikasi, pemeriksaa hingga upaya pengobatan dan pencegahan.
“Termasuk memotivasi pasien. Karena pengobatan TB ini mencapai 6 bulan. Penyakit ii menjadi penyebab kematian nomor 2 se-Indonesia,” ungkapnya kepada FAJAR, siang tadi.
Dia menjelaskan ada dua jenis tuberkulosis yaitu TBC sensitif obat (TBC SO) dan TBC resisten obat (TBC RO). Nakes menurutnya harus mampu mengidentifikasi dan membedakan keduanya.
“TB ini sangat berbahaya dan merupakan penyakit menular akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Jadi penanganannya memang harus intensif,” tambahnya. (*)