Cerdaskan Anak Bangsa Lewat TPBSI

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar kegiatan Stakeholder Meeting di tingkat Provinsi Kaltara. 

Kegiatan yang bertempat di Hotel Luminor Tanjung Selor ini juga dihadiri oleh Pustakawan Ahli Utama, Perpustakaan Nasiona (Perpusnas) Republik Indonesia (RI), Muhammad Syarif Bando.

Syarif Bando menyampaikan pesan sekaligus cita-citannya kepada DPK Kaltara, bahwa dewasa ini fungsi perpustakaan tak lagi hanya menjadi ruangan yang hanya menunggu pengunjung datang, namun lebih dari itu. Sebagai perpustakaan  harus hadir ditengah masyarakat melalui jemput bola.

“Tujuan utama SHM ini adalah bagaimana mempertajam serta menginklusikan cita-cita negara kita untuk mencerdaskan dan mensejahterakan anak-anak kita,” ujarnya saat ditemui awak media usai memberika sambutan pada kegiatan SHM di tingkat Provinsi Kalimantan Utara, Rabu, 2 Oktober. 

Syarif menegaskan bahwa paradigma pendidikan di Indonesia bukan hanya pada ruang kelas (Sekolah) saja. Hal ini disebabkan pendidikan yang hanya tefokus pada ruang kelas (di sekolah) sangat terbatas.

Oleh karena itu, ia berharap perpustakaan dapat hadir untuk memberikan kebutuhan tambahan yang dibutuhkan dalam mencerdaskan anak-anak bangsa melalui literasi di perpustakaan. Utamannya bagi masyarakat yang kurang beruntung dalam hal ekonomi.

“Pasti ada orang yang terbatas secera ekonomi, mereka tidak boleh berhenti sekolah. Nah perpustakaan inilah yang harusnya hadir, mereka bisa bersekolah diperpustakaan umum,” ucapnya.

Lebih jauh, Mantan Kepala Perpusnas ini juga menyampaikan bahwa tujuan hadirnya perpustakaan adalah untuk mensejahterakan bangsa melalui kecerdasan dalam hal literasi. Dan hal itu dapat diawali dengan membaca.

“Pustakawan itu tidak hanya menunggu masyarakat datang, tetapi mereka harus dapat menghimpun pengetahuan diseluruh dunia dan 

menyampaikannya kepada masyarakat,” terangnya jauh.

Selaras denga napa yang disampaikan oleh Muhammad Syarif Bando, Kepala DPK Kaltara Ilham Zain mengamini bahwa keberadaan perpustakaan adalah untuk mencerdaskan dan menumbuhkan literasi melalui kegiatan membaca diluar sekolah.

“Oleh sebab itu, keberadaan perpustakaan yakni sepanjang masa, karena kalau disekolah saja itu tidak mencukupi. Makannya dipenuhi oleh perpustakaan baik untuk yang masih sekolah atau yang putus sekolah,” terangnya.

Oleh karena itu, untuk menjangkau keberadaan masyarakat yang lokasinya jauh, DPK Kaltara menciptakan program perpustakaan keliling atau pusling.

“Program pusling ini masuk ke desa-desa untuk memberikan fasilitas kepada masyarakat dalam pemanfaatan perpustakaan,” jelasnya.

Bahkan ia akui, bahwa dewasa ini keberadaan perpustakaan mulai dilirik oleh beberapa instansi atau lembaga pendidikan. Terpantau beberapa waktu terakhir setiap akhir pekan banyak sekolah atau lembaga pendidikan yang melakukan kunjungan bersama para siswa atau anak didiknya ke DPK Kaltara .

“jadi saya pemprediksikan bahwa tingkat literasi membaca di Kaltara sebenarnya sudah cukup bagu,” pungkasnya.

(*)

  • Bagikan