FAJAR, TANJUNG SELOR – Masuknya investasi besar di Kalimantan Utara, yakni Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI), Pemprov Kaltara turut menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) sejak dibangku sekolah.
Agar ke depannya SDM di Kaltara tidak kalah saing dengan SDM yang ada diluar daerah ataupun SDM asing, Pemprov Kaltara bersama Dinas Pendidikan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara menyiapkan sejumlah program untuk mengembangkan SDM sejak dini.
Seperti memberikan beasiswa terhadap pelajar yang ingin masuk perguruan tinggi, membuka pelatihan untuk memperkuat skill bidang hingga membuka ruang untuk para lulusan SMA dan SMK belajar bahasa asing.
“Adanya pelatihan bidang tentunya sangat berguna bagi pelajar SMK dalam mendapatkan sertifikasi keahlian bidang, agar lebih muda diterima kerja di suatu perusahaan, kemampuan ini termasuk kemampuan berbahasa asing karena ke depan akan banyak investor internasional yang akan masuk ke Kaltara,” kata Kepala Disdikbud Kaltara Teguh Henri Sutanto.
Ia menambahkan setiap tahunnya ada ribuan pelajar lulusan SMA dan SMK yang harus siap menjadi SDM yang produktif. Dan supaya lulusan SMA dan SMK ini mampu menjadi SDM yang berkualitas, pengembangan SDM sejak dibangku Sekolah pun harus dilakukan.
“Jadi tidak hanya pelajarnya saja, tapi para gurunya juga akan kita siapkan untuk lebih berkompeten. Makanya kita juga membuka ruang untuk guru melanjutkan Sekolah untuk dapat gelar sarjana tingkat II, membuka kesempatan untuk guru mengambil sekolah sertifikasi bidang hingga bekerja sama dengan Yayasan Indonesia Tionghoa Culture Centre (ITC Centre) dari Surabaya. Agar mereka bisa mengajar dengan menggunakan bahasa asing,” tambahnya.
Pengembangan SDM lokal yang dimulai dibangku sekolah ini diakui oleh Teguh, terbukti sangat berhasil. Dimana hal ini dapat dilihat dari tingkat keberhasilan lulusan Sekolah yang menjadi lulusan produktif baik yang bekerja maupun yang menjadi pelaku UMKM.
“Hanya dua persen saja yang kita anggap tidak produktif, tapi dalam artian tidak menyelesaikan Sekolah karena beberapa hal. Sedangkan sisanya ada yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi, membuka usaha hingga bekerja. Artinya dalam kesiapan SDM Kaltara sudah sangat siap,” terangnya.
Pengembangan SDM dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat ini dibeberkan oleh Teguh sangat sejalan dengan Visi-Misi Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang yang tidak ingin SDM lokal hanya menjadi penonton atau menjadi pekerja figuran ditengah banyaknya investasi yang masuk di Kaltara.
“Pekerja lokal di KIHI banyak mengandalkan SDM lokal namun hanya sebagai pekerja umum yang tidak memegang jabatan khusus karena terkendala bahasa dan sertifikasi keahlian. Sehingga program yang tadi saya sebutkan terus kita jalankan agar nantinya perusahan-perusahan ini tidak lagi mengandalkan pekerja asing dalam mengisi jabatan yang memerlukan kualifikasi keahlian khusus,” pungkasnya.(*)