FAJAR, TANJUNG SELOR — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara mengkaji program pertukaran guru dan kepala sekolah. Utamanya ke negara-negara yang sistem pendidikannya sudah berkembang.
Kadisdikbud Kaltara, Teguh Henri Sutanto mengatakan, pihaknya tertarik dengan sistem pendidikan yang di Finlandia. Untuk itu, dia dan tim mengkaji adanya program pertukaran guru hingga kepala sekolah ke negara tersebut.
Ada banyak sistem yang menurutnya perlu dipelajari. Mulai dari sistem pendidikan, sistem pembelajaran, hingga kebijakan untuk gurur-guru di negara tersebut.
“Disana pendidikan berfokus pada peserta didik. Semua siswa dianggap bisa, hanya saja waktu menuju bisa tersebut berbeda-beda<‘ jelasnya.
Pembinaan pun, kata dia, dilakukan langsung ke masing-masing individu siswa. Kemudian jam belajar guru pun dibatasi agar bisa maksimal.
“Penerapan jam mengajar guru di Finlandia juga dibatasi, hanya 500 jam setahun. Kalau guru kita bisa sampai ribuan jam. Nah sistem ini lah yang mau kita pelajari, mungkin ada yang bisa kita terapkan sesuai kondisi di Kaltara,” tambahnya. (*)