FAJAR, TANJUNG SELOR – Koordinator Perwakilan Edu Excellence di Indonesia, Imanuel Iman Sine, berbagi wawasan tentang sistem pendidikan Finlandia kepada Kepala Sekolah (Kepsek) SMA/SMK sederajat dalam seminar Transformasi Pendidikan yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Utara (kaltara). Seminar ini berlangsung di Kantor Gubernur Lama yang berada di Jalan Agatish Tanjun Selo Hilir Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan, Sabtu (5/10/2024).
Dalam acara tersebut, Imanuel hadir di tengah para pemangku kepentingan pendidikan di Provinsi Kaltara. Ia menyampaikan berbagai informasi penting, mulai dari metode pembelajaran, kualitas sumber daya manusia, hingga cara kerja satuan pendidikan dan peran guru di Finlandia.
“Guru yang sangat kompeten dan termotivasi adalah motor penggerak sistem pendidikan Finlandia. Mereka tidak hanya ahli di bidang mata pelajaran, tetapi juga dalam seni pengajaran dan pembelajaran,” ujarnya.
Tanya jawab pun terjadi antara Imanuel dan para Kepsek yang banyak melontarkan pertanyaan, seputar perbedaan sistem pengajaran di Indonesia dan Finlandia, mulai dari proses belajar, cara mengajar, sampai dengan kapasitas guru.
“Pelatihan guru di Finlandia menekankan pedagogik (ilmu yang mempelajari tentang pendidikan, khususnya pendidikan anak), yaitu kemampuan menyesuaikan pengajaran dengan cara belajar yang berbeda. Guru yang dihasilkan pun berasal dari perguruan tinggi tertentu dengan kualitas teruji,” ungkapnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah di Finlandia, yang turut mendukung keberhasilan sistem pendidikan di sana. Kesenjangan pembelajaran antara siswa terkuat dan terlemah pun termasuk yang paling kecil di dunia.
Kepala Disdikbud Kaltara, Teguh Henri Sutanto, mengungkapkan bahwa seminar ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan mereka ke Finlandia.
“Kami ingin melihat bagaimana transformasi pendidikan di Finlandia dapat diaplikasikan di Kaltara,” katanya.
Teguh berharap metode pembelajaran dari Finlandia dapat diadopsi sesuai dengan situasi dan kondisi di Kaltara.
“Yang penting, guru fokus pada pengembangan siswa, memastikan mereka mendapatkan pendampingan yang tepat sesuai kebutuhan,” tambahnya.
Teguh juga menyebutkan bahwa sistem pendidikan Finlandia merupakan contoh nyata dari penerapan Kurikulum Merdeka yang sudah berjalan selama lebih dari 50 tahun, berbeda dengan Indonesia yang baru memulainya sejak 2019. Dirinya juga berencana akan lakukan studi tour untuk para guru.
“Yaa rencana mau mengadakan studi tour ke sana dengan membawa beberapa guru saja. setelah itu sistemnya tiga guru yang belajar di sana mengajarkan pada sembilan guru lain begitu seterusnya. Semoga ini efektif,” Pungkasnya.
Para Kepsek yang hadir merasa beruntung bisa berada Seminar tersebut, beberapa mengatakan banyak pelajaran yang bisa di ambil dari kegiatan tersebut. Selain itu metode dan bahasa yang digunakan pembicara sangat menarik hingga membuat pendengar bersemangat dan tidak bosan saat berada di seminar itu.