FAJAR, TANJUNG SELOR — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menekankan kepada tenaga pendidik untuk mendongkrak nilai literasi dan numerasi pada Asesmen Nasional Jenjang SMA Tahun 2024.
Kepala Disdikbud Kaltara, Teguh Henri Sutanto mengatakan, pihaknya telah memberikan pelatihan khusus terhadap guru untuk memahami literasi secara total.
“Bagaimana anak-anak itu memahami konsep, mengevaluasi, menalar dan implementasi bacaan tersebut,” jelasnya.
Diakui Teguh, sejauh ini belum semua guru memahami konsep literasi yang baik. Namun, pihaknya bersyukur bahwa Kaltara masuk ke dalam zona hijau dalam Asesmen Nasional pada 2023 lalu.
“Kita harus kejar, bagaimana guru-guru kita bisa membuat soal yang berbasis literasi dan numerasi. Untuk kesuksesan anak-anak kita di jenjang perguruan tinggi nanti,” sambungnya.
Adapun saat ini, keseluruhan tes masuk perguruan tinggi menggunakan sistem literasi dan numerasi. Sehingga, diperlukan kemampuan yang cukup pada anak untuk dapat menganalisa soal-soal tersebut.
Disdikbud Kaltara juga telah menetapkan ukuran standar mutu pendidikan di Kaltara. Pertama, anak SMA harus mampu bersaing dan masuk ke perguruan tinggi baik jalur tes maupun prestasi. Kedua, anak SMK diharapkan dapat bekerja sesuai kompetensi keahlian yang dimiliki.
“Konsep dan mindset guru harus dirubah berbasis literasi dan numerasi. Hasil dari AN ini rapot yang ada di sekolah, sesuai dengan instrumen penilaian di masing-masing satuan pendidikan. Peran kepala sekolah juga untuk mendorong dan mencapai hasil terbaik,” pungkasnya. (*)