FAJAR, TANJUNG SELOR — Perpustakaan Kaltara, tak hanya menjadi pusat aktivitas untuk pembelajaran saja. Tetapi kini telah menjelma menjadi ruang bagi penggiat literasi.
Seperti pada kegiatan Bedah Buku berjudul Kedatangan Islam di Bumi Bulutengon, Rabu, 30 Oktober. Kegiatan bedah buku karya Muhammad Zarkasyl dipusatkan di Perpustakaan Kaltara.
Ratusan peserta hadir langsung pada kegiatan tersebut. Salah satunya hadir Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga (KPRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Siti Ma’rifah, yang merupakan anak mantan Wapres RI, KH Ma’ruf Amin.
Hadir pula Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltara, Ihlam Zain Pendiri Yayasan Sejarah dan Budaya Kaltara, Hj. Ainun Farida, undangan dari Kanwil Kemenag Kaltara serta peserta dari pelajar SMA/SMK, serta pondok pesantren.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltara, Ihlam Zain menjelaskan, jika ruang di perpustakaan terbuka bagi para penggiat literasi. Termasuk untuk kegiatan bedah buku, baik fasilitas tempat serta yang lain bisa dimanfaatkan secara bebas.
Bahkan , kata dia, termasuk konsumsi juga akan ditanggung oleh pihak perpustakaan.”Ini adalah bentuk dukungan kami ke para penggiat literasi di Kaltara. Ada ruang publik yang nyaman dan bisa dimanfaatkan setiap saat,” jelasnya.
Pihaknya juga mengapresiasi bedah buku Kedatangan Islam di Bumi Bulutengon. “Ini memberikan pencerahan bagi kita tentang sejarah islam masuk di Bulungan,” tambahnya.
Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga (KPRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Siti Ma’rifah menyampaikan apresiasi atas terselenggarakannya kegiatan bedah buku yang mengupas secara tuntas terkait sejarah kesultanan Bulungan di Kaltara.
Menurutnya, ini akan memberikan pemahaman literasi bagi generasi muda tentang sejarah budaya, utamanya di Bulungan.
“Jadi kalau dikaitkan dengan dua event, peringatan hari santri dan sumpah pemuda kegiatan ini sudah sangat tepat sekali untuk menggelorakan semangat para kaum muda. Khususnya di kesultanan Bulungan yang ternyata dulu sudah melakukan pemerintahan yang baik bahkan sampai Philipine dan Malaysia,” kata Siti Ma’rifa, Rabu (30/10/2024).
Dalam hal ini, selaku anggota DPR RI, Siti Ma’rifah juga menyarankan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara agar segera berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk menyelenggarakan festival budaya. Sehingga dapat meningkatkan keterlibatan generasi muda tentang sejarah di Kaltara.
“Harapannya ini nanti bisa menjadi muatan lokal yang memasukkan wisata budaya dalam proses pembelajaran dengan bentuk kekinian,” jelasnya.(*)