Literasi Digital Jadi Strategi Bangkitkan Budaya Membaca Gen Z di Kaltara

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menggencarkan upaya mendorong minat baca di kalangan Generasi Z (Gen Z) sebagai bagian dari persiapan menuju Generasi Emas Indonesia 2045. Melalui pendekatan literasi digital, DPK Kaltara berharap budaya membaca dapat lebih berkembang di era digital ini.

Kepala DPK Kaltara, Ilham Zain, melalui Kabid Pengembangan Perpustakaan, H. Suwarsono, mengungkapkan bahwa minat baca Gen Z saat ini masih rendah. Berdasarkan data UNESCO pada 2023, indeks literasi Indonesia hanya mencapai 0,001 persen, yang berarti hanya satu dari seribu orang yang memiliki minat baca tinggi. 

“Ini tantangan besar bagi kita, khususnya dalam menghadapi Gen Z yang lebih akrab dengan dunia digital. Kebanyakan dari mereka lebih memilih teknologi sebagai alat komunikasi dan hiburan,” ujar Suwarsono, Jumat (1/11).

Suwarsono menambahkan, kunci untuk menarik minat Gen Z dalam membaca adalah dengan menyajikan informasi yang dikemas secara menarik. “Gen Z biasanya hanya membaca sepintas saja, kecuali konten tersebut mampu menarik perhatian mereka,” jelasnya.

Dalam mengatasi rendahnya literasi ini, DPK Kaltara telah menerapkan berbagai strategi, termasuk pengembangan layanan Perpustakaan Keliling (Pusling) dan perpustakaan digital. Salah satu bentuk literasi digital yang ditawarkan adalah aplikasi “iKaltara” yang tersedia di platform Android. 

Melalui aplikasi ini, pengguna dapat mengakses koleksi buku digital di perangkat mereka kapan saja selama terkoneksi dengan internet. 

“Kami terus berupaya menambah koleksi perpustakaan, baik cetak maupun digital. Pengembangan perpustakaan digital ini menjadi prioritas kami agar bisa menjangkau lebih banyak pembaca, terutama di kalangan Gen Z,” terang Suwarsono.

Selain itu, DPK Kaltara juga mengadakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan minat baca, seperti bedah buku dan lomba literasi. Suwarsono menegaskan bahwa promosi literasi perlu dilakukan secara berulang dan konsisten untuk menarik perhatian generasi muda. 

“Intinya, semua program ini bertujuan untuk membangkitkan minat membaca, khususnya di kalangan Gen Z. Kami optimistis dengan upaya bersama, budaya membaca di Kaltara dapat berkembang lebih baik,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan