FAJAR, TANJUNG SELOR – Pada ajang bergengsi Pertemuan Pembelajaran Sebaya Nasional yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) di Bali, Vickyko Romana Putra, seorang pemuda aktif dalam dunia literasi dan pengembangan Perpustakaan dari Desa Gunung Putih, Kabupaten Bulungan – Kalimantan Utara, berhasil meraih penghargaan nasional atas kontribusi dalam implementasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS) di daerahnya.
Acara yang dihadiri para tokoh Perpustakaan Nasional RI serta pegiat literasi dari penjuru Nusantara pada 6-8 November 2024 ini, sekaligus menjadi wadah untuk memperkenalkan serta memperkuat gerakan pembelajaran melalui perpustakaan yang telah bertransformasi. Dalam acara tersebut, Vickyko terpilih sebagai penerima penghargaan karena dedikasinya dalam pelaksanaan program TPBIS.
Vickyko telah aktif menginisiasi berbagai program yang memfasilitasi pelajar untuk saling belajar dan berbagi ilmu di luar ruang kelas formal. Melalui berbagai proyek yang diluncurkan, ia berhasil membangun komunitas belajar yang inklusif, di mana para peserta didik dapat saling mendukung dan bertukar pengalaman.
Ia juga berperan sebagai penggerak dalam menghadirkan materi pembelajaran yang lebih mudah dipahami dengan cara yang lebih interaktif dan kolaboratif.
“Penghargaan ini bukan hanya untuk saya, tetapi juga untuk seluruh peggiat yang telah bekerja keras dalam membangun ekosistem literasi yang saling mendukung. Transformasi Perpustakaan adalah cara yang sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman dan kreativitas. Saya berharap semakin banyak yang terinspirasi untuk menerapkan konsep ini,” ungkap Vickyko dalam keterangan singkatnya setelah menerima penghargaan.
Sementara itu, Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan pada Perpusnas RI, Adin Bondar mengatakan, Indonesia saat ini perlu mendesain bonus demografi sebagai manfaat yang besar.
“Keberadaan perpustakaan sendiri jelas berkorelasi sangat kuat dalam membangun human capital,” kata Adin Bonar.
Adapun, penghargaan yang diberikan Perpusnas RI, disebut sebagai bentuk apresiasi terhadap individu-individu yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam menciptakan inovasi di dunia literasi.
“Pembelajaran sebaya adalah salah satu langkah penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung. Kami berharap penghargaan ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berkontribusi dalam memajukan perpustakaan di Indonesia,” ujarnya.
Adapun, pertemuan yang diselenggarakan pekan ini, turut menjadi kesempatan bagi para peserta untuk saling bertukar ide dan pengalaman tentang pengembangan literasi dan pembelajaran.
Vickyko dan penerima penghargaan lainnya, diharap dapat terus menginspirasi banyak pegiat literasi untuk lebih aktif dalam berkolaborasi dan membangun ekosistem literasi lebih baik di Indonesia.
“Pertemuan Pembelajaran Sebaya Nasional 2024 ini menjadi bukti nyata, bahwa kolaborasi antar sesama pegiat literasi memiliki dampak yang signifikan dalam menciptakan pendidikan yang lebih berkualitas dan relevan dengan perkembangan zaman,” pungkasnya. (*)