FAJAR, TANJUNG SELOR – Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan tambahan kuota pupuk subsidi untuk Kalimantan Utara (Kaltara). Penambahan ini diharapkan dapat meringankan beban produksi petani sekaligus meningkatkan hasil pertanian di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara, Heri Rudiyono, menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan bukti nyata perhatian pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat. Menurutnya, para petani tidak perlu khawatir karena pendistribusian pupuk subsidi akan diawasi ketat oleh pemerintah untuk memastikan merata dan tepat sasaran.
“Dengan penambahan kuota yang didukung pendistribusian secara merata dan tepat sasaran, kami meyakini bahwa produksi hasil pertanian di Kaltara bisa meningkat,” kata Heri, Kamis (28/11/2024).
Heri menekankan pentingnya peran pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, untuk melakukan pendataan dan pemetaan petani secara akurat. Data yang valid dinilai sangat penting agar pupuk subsidi benar-benar diterima oleh petani yang membutuhkan.
Penambahan kuota pupuk subsidi ini juga diharapkan menjadi pendorong bagi generasi milenial untuk terjun ke sektor pertanian.
“Kami ingin menunjukkan bahwa sektor pertanian memiliki potensi ekonomi yang besar, sehingga menarik minat generasi muda untuk melanjutkan regenerasi di bidang ini,” ujarnya.
Kaltara menerima tambahan kuota pupuk subsidi sebesar 105 persen, dari semula 3.870 ton menjadi 7.937 ton. Rinciannya, pupuk Urea naik dari 1.697 ton menjadi 2.900 ton, pupuk NPK dari 2.092 ton menjadi 4.472 ton, dan pupuk NPK Formula dari 81 ton menjadi 565 ton.
Heri optimistis, dengan dukungan pemerintah dan partisipasi generasi muda, sektor pertanian di Kaltara akan semakin berkembang, menciptakan kesejahteraan bagi petani sekaligus menjaga ketahanan pangan daerah.