FAJAR, TANJUNG SELOR – Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Bulungan terus berupaya mencapai swasembada pangan sebagai bagian dari realisasi ‘Asta Cita’ Presiden Prabowo Subianto. Salah satu strategi yang ditempuh adalah mengoptimalkan pemanfaatan lahan tidur untuk pengembangan pertanian padi di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Disperta Bulungan, Andik Wahyunarto, menekankan bahwa mewujudkan swasembada pangan merupakan tanggung jawab bersama yang membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Untuk itu, Disperta merencanakan ‘kick-off’ program swasembada pangan yang akan diawali dengan diskusi bersama para pemangku kepentingan.
“Kami berharap ‘Asta Cita’ Presiden dapat diwujudkan secara nyata di Kabupaten Bulungan,” kata Andik.
Menurutnya, sektor pertanian padi di Bulungan memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan. Berdasarkan data Disperta, dari total luas lahan sawah sebesar 5.380 hektare, baru sekitar 3.500 hektare yang dimanfaatkan.
“Masih banyak lahan tidur yang bisa dioptimalkan untuk mendukung program swasembada pangan,” jelasnya.
Ia optimistis, jika seluruh lahan sawah dapat dikelola secara maksimal, hal ini tidak hanya meningkatkan ketersediaan pangan lokal, tetapi juga mendukung pelaksanaan program makan bergizi gratis yang sedang digagas pemerintah.
Lebih lanjut, Andik menekankan pentingnya pengelolaan lahan yang baik serta sinergi antar-stakeholder untuk memastikan keberhasilan program swasembada pangan. Dengan langkah tersebut, Bulungan diharapkan mampu menjadi daerah mandiri pangan yang juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan optimalisasi lahan yang belum tergarap dan pengelolaan yang tepat, Kabupaten Bulungan dapat memberikan kontribusi besar dalam mendukung target nasional swasembada pangan,” tutup Andik.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara, Heri Rudiyono turut mendukung upaya tersebut. Dengan optimalisasi lahan tidur, luas area pertanian di Kaltara akan terus bertambah dan semakin produktif.