FAJAR, TANA TIDUNG — Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tana Tidung, Said Agil dan Hendrik, menyampaikan rasa kesedihannya setelah mendapati sejumlah temuan yang mencurigakan di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang baru saja berlangsung. Mereka sangat prihatin atas adanya dugaan kecurangan yang dapat merusak integritas proses demokrasi dan mencederai kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemilu.
“Kami sangat sedih dan kecewa dengan temuan- temuan yang ada. Di beberapa TPS, kami mendapati adanya indikasi kecurangan dan dugaan kuat adanya suara siluman. Hal ini jelas tidak sesuai dengan semangat demokrasi yang kita junjung tinggi,” ujar Said Agil dalam keterangannya, dikutip Kaltaraa1.
Dugaan adanya suara siluman, yaitu suara yang tercatat tanpa ada pemilih sah, menjadi perhatian utama bagi pasangan calon ini. Selain itu, laporan dari saksi dan pengawas pemilu di lapangan juga mencatat sejumlah kejanggalan dalam proses pemungutan suara yang berlangsung di beberapa TPS di wilayah Tana Tidung.
“Kami tidak bisa membiarkan ini terjadi. Pemilu adalah hak rakyat, dan setiap suara harus dihitung dengan jujur dan transparan. Temuan ini sangat merugikan dan dapat merusak integritas hasil Pilkada,” tegas Hendrik, calon Wakil Bupati Tana Tidung.
Said Agil dan Hendrik menyampaikan bahwa pihaknya telah menginstruksikan tim hukum untuk segera melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan kecurangan tersebut. Mereka juga akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa setiap bentuk penyimpangan dalam proses pemilu akan ditindak tegas.